Asisten Digital Apple Siri Bisa Bantu Pengguna Screening COVID-19

25 Maret 2020 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah orang menggunakan smartphone di luar toko Apple. Foto: REUTERS / Thomas Peter
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah orang menggunakan smartphone di luar toko Apple. Foto: REUTERS / Thomas Peter
ADVERTISEMENT
Apple mengumumkan telah meningkatkan kemampuan asisten pintar Siri untuk membantu mencegah penyebaran virus corona. Kini, pengguna Apple bisa memanfaatkan Siri untuk mengetahui apakah mereka memiliki gejala COVID-19 atau screening awal.
ADVERTISEMENT
Fitur ini bisa digunakan oleh para pengguna iPhone, iPad dan Mac. Untuk meminta bantuan Siri mendeteksi gejala COVID-19, pengguna Apple cukup menanyakan pada Siri “Hey Siri, do i have the coronavirus?” atau “Siri, apakah saya mengidap virus corona?”
Tentu Siri tidak bisa melakukan swab test atau mengecek suhu badan secara virtual, tapi Siri akan memberikan pertanyaan untuk memastikan keadaan pengguna. Pertanyaan itu akan hadir dalam bentuk ‘yes or no’.
Beberapa pertanyaan yang akan diajukan Siri adalah seputar kesehatan yang dialami saat ini. Misalnya, apakah pengguna mengalami demam, batuk, atau sesak napas. Jika pengguna memiliki gejala yang ringan, maka Siri menyarankan mereka untuk berdiam diri di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain. 
Ilustrasi tabung reaksi menunjukkan positif virus Corona. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Lalu, Siri akan mengarahkan pengguna ke situs web buatan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) khusus COVID-19, atau ke toko aplikasi mereka yakni App Store, untuk mengunduh aplikasi PSA yang dibuat oleh satuan tugas virus corona Gedung Putih, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Tetapi jika gejala sudah dianggap parah, Siri akan merekomendasikan pengguna untuk menghubungi nomor telepon darurat. Saat pengguna menyetujuinya, Siri akan membuat panggilan ke nomor darurat ke 911 atau fasilitas kesehatan lain yang ada di sekitar wilayah mereka.
Sayangnya, fitur baru Siri ini baru tersedia untuk pengguna Apple di Amerika Serikat. Belum diketahui apakah fitur tersebut akan tersedia untuk para pengguna Apple lainnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, para pengguna Apple Watch juga bisa memanfaatkan aplikasi Cardiogram untuk mendeteksi virus corona.
Apple Watch Series 5. Foto: Stephen Lam/Reuters
Pendiri Cardiogram, Johnson Hsieh, mengatakan fitur Sleeping BPM di Cardiogram dapat membantu pengguna menjadi lebih sadar tentang bagaimana tubuh merespons gejala-gejala influenza atau penyakit lain, termasuk COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang sedang sakit, detak jantung akan terasa berbeda dibanding ketika sehat. Menurut Hsieh, perubahan dalam detak jantung seseorang lebih penting selama tidur.
Normalnya, saat sedang tidur, detak jantung terpantau rendah. Apabila ternyata terjadi lonjakan atau detak jantung menjadi lebih cepat, bisa berarti ada sesuatu yang salah. Dalam kondisi seperti itu, Anda harus segera pergi ke rumah sakit.
Namun perlu digarisbawahi bahwa aplikasi Cardiogram tidak akan mendiagnosis apakah seseorang memiliki virus corona atau tidak. Aplikasi tersebut hanya akan memberi tahu jika ada sesuatu yang salah dan memungkinkan Anda memantau kesehatan.
Jika tertarik untuk memeriksa aplikasi Cardiogram, kamu dapat mengunduhnya secara gratis melalui App Store. Sleeping BPM juga akan mendapatkan update gratis. Namun, aplikasi ini tidak gratis, karena harus langganan premium seharga 25 dolar AS atau sekitar Rp 400 ribu per tahun.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!