Belajar dari Arab Saudi 'Perang' Lawan Covid Pakai Aplikasi Mobile

22 Juli 2021 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cara Arab Saudi menekan sebaran virus corona melalui aplikasi mobile. Foto: Saudi Press Agency /via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Cara Arab Saudi menekan sebaran virus corona melalui aplikasi mobile. Foto: Saudi Press Agency /via REUTERS
ADVERTISEMENT
Arab Saudi menjadi salah satu negara yang sedang 'perang' untuk menurunkan angka penyebaran virus corona. Pemerintah Arab memiliki 'senjata' rahasia untuk menekan COVID-19 melalui pemanfaatan teknologi dengan merilis aplikasi mobile yang wajib digunakan oleh warganya dan para pendatang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Worldometers, kasus harian covid di Arab Saudi per tanggal 21 Juli 2021, mencapai 1.142 dengan total kasus positif mencapai 513.284. Angka kasus positif covid di Arab pernah mencapai di bawah 100. Namun, sejak diberlakukan kebijakan pelonggaran, kembali melonjak.
Sejak awal pandemi pada 2020, pemerintah Arab Saudi sudah meluncurkan beberapa aplikasi penunjang untuk menekan penyebaran virus corona. Aplikasi-aplikasi mobile yang bisa diinstal di smartphone Android maupun iPhone ini dirilis bekerja sama Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Berikut adalah aplikasi-aplikasi ang digunakan pemerintah Arab Saudi untuk menangkal covid.

Sehhaty

Ilustrasi aplikasi Sehhaty. Foto: Sehhaty
Aplikasi Sehhaty adalah layanan kesehatan online bagi warga di Arab Saudi. Sehhaty memungkinkan pengguna untuk melakukan pemesanan janji tes COVID-19 secara gratis, konsultasi dengan dokter, mencari obat dan apotek terdekat, hingga mendapatkan surat cuti sakit.
ADVERTISEMENT
Sehhaty disediakan di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang sejalan dengan visinya untuk meningkatkan standar perawatan kesehatan dan mengembangkan layanan.

Tawakkalna

Ilustrasi aplikasi Tawakkalna. Foto: Tawakkalna
Aplikasi pelacakan kontak virus corona ini menjadi wajib bagi para warga Arab Saudi dan para pendatang. Tawakkalna dapat menunjukkan status kesehatan pengguna sehingga dapat berkontribusi memutus rantai infeksi.
Warga Arab Saudi yang ingin berkunjung ke instansi pemerintah atau swasta, masuk ke masjidil haram untuk salat, ke pusat perbelanjaan, dan lainnya harus terlebih dahulu mengajukan izin di aplikasi Tawakkalna.
Aplikasi ini juga dibekali kemampuan GPS yang dapat mendeteksi bahwa pengguna memasuki daerah dengan terlalu banyak kasus aktif. Di sisi lain, aplikasi Tawakkalna juga dapat digunakan untuk memantau populasi yang divaksinasi.
ADVERTISEMENT

Tabaud

Ilustrasi aplikasi Tabaud. Foto: Tabaud
Pemerintah Arab Saudi juga meluncurkan aplikasi Tabaud. Aplikasi ini memberi tahu pengguna jika mereka melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19.
Tabaud dapat mengetahui seberapa dekat jarak pengguna dengan aplikasi yang sama melalui teknologi Bluetooth. Jika pengguna aplikasi melaporkan bahwa dia terinfeksi virus corona, maka pengguna lain yang dekat dengannya selama periode 14 hari sebelum terinfeksi akan menerima pemberitahuan untuk mengambil tindakan pencegahan.

Mawid

Ilustrasi aplikasi Mawid. Foto: Mawid
Mawid adalah aplikasi e-appointment yang memungkinkan pengguna untuk memesan janji temu dengan para tenaga medis di pusat kesehatan primer, seperti rumah sakit dan puskesmas. Pengguna dapat membuat janji pertemuan, mengubah, atau membatalkannya di rumah sakit mana pun tempat mereka dirujuk.

Seha

Ilustrasi aplikasi Seha. Foto: Seha
Aplikasi e-health, Seha dirancang untuk menyediakan layanan konsultasi medis online. Pengguna bisa mendapatkan konsultasi medis secara gratis dari dokter terakreditasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi di semua spesialisasi.
ADVERTISEMENT

Tataman

Ilustrasi aplikasi Tataman. Foto: Tataman
Tataman​ adalah salah satu aplikasi khusus yang dirancang untuk memberikan perlindungan dan perawatan kesehatan bagi warga yang sedang isolasi atau karantina mandiri. Layanan yang diberikan hasil tes COVID-19, konsultasi dokter, pemeriksaan gejala harian, indikator hitung mundur untuk hari isolasi.

Eatmarna

Ilustrasi aplikasi Eatmarna. Foto: Eatmarna
Aplikasi Eatmarna memungkinkan pengguna mengajukan izin melakukan umrah dan memasuki Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kunjungan dan salat di dua masjid suci direncanakan sesuai dengan kapasitas yang tersedia yang telah disetujui oleh pihak berwenang. Hal tersebut untuk memastikan tersedianya suasana spiritual yang aman serta mengikuti tindakan pencegahan penyebaran virus.