Benarkah Ruangguru Berasal dari Singapura?

24 April 2020 9:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelas online gratis Ruangguru. Foto:  Instragram / @ruangguru
zoom-in-whitePerbesar
Kelas online gratis Ruangguru. Foto: Instragram / @ruangguru
ADVERTISEMENT
Startup pendidikan Ruangguru tengah menjadi sorotan belakangan ini. Banyak hal yang dikaitkan dengan startup ini, salah satunya yang terbaru adalah tuduhan Ruangguru berasal dari Singapura, bukan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tuduhan ini muncul setelah Ruangguru terpilih menjadi salah satu dari delapan platform yang terlibat dalam program Kartu Prakerja milik pemerintah Indonesia. Jika Ruangguru berasal dari Singapura, mengapa bisa terlibat dalam program pemerintah Indonesia, dan lolos tanpa melalui tender? Begitu kira-kira pertanyaan sejumlah netizen di media sosial.
Menanggapi tuduhan itu, Ruangguru pun membantahnya. CEO Ruangguru yang juga mantan Staf Khusus Presiden Jokowi, Belva Devara, menegaskan Ruangguru bukan berasal dari Singapura.
Pernyataan itu Belva sampaikan setelah ada pertanyaan dari seorang netizen di Instagram, soal status perusahaan Ruangguru. Belva menegaskan, bahwa startup yang didirikan pada tahun 2013 tersebut asli perusahaan Indonesia.
"@muhammad_hadian Tidak benar 'mayoritas dimiliki investor Singapura'," tulis Belva, menjawab pertanyaan netizen dengan akun @muhammad_hadian.
Jawaban Belva soal Ruangguru punya Singapura. Foto: Dok. kumparan
Pria berusia 29 tahun itu menjelaskan, bahwa nama perusahaan Ruangguru Pte Ltd yang ramai dibicarakan memang bagian dari Ruangguru yang juga milik Belva. Ia menambahkan, Ruangguru juga memiliki pegawai tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Singapura, Vietnam, dan Thailand.
ADVERTISEMENT
"Ya Ruangguru Pte Ltd yang di Singapura ya punya saya juga, kami juga punya pegawai di Singapura. Selain Singapura, kami juga ada perusahaan Ruangguru lain + ratusan pegawai di Vietnam dan juga di Thailand. Semuanya punya saya, anak muda berkebangsaan Indonesia," ungkapnya.
Dari penelusuran kumparan, dijelaskan di situs www.sgpbusiness.com, Ruangguru Pte Ltd merupakan perusahaan yang beralamat di gedung Marina One East Tower. Status operasi Bisnis saat ini masih beroperasi tahun 2015. Namun, tidak ada informasi yang jelas bahwa ini merupakan anak perusahaan dari Ruangguru asal Indonesia.
Dalam situs Komisi Pengawasan dan Persaingan Usaha (KPPU), perusahaan Ruangguru Pte Ltd tercatat dalam daftar pemberitahuan merger tahun 2020. Di daftar tersebut, terjadi pengambilalihan pada 23 Januari 2020, perusahaan Ruangguru Pte Ltd oleh General Atlantic, salah satu investor Ruangguru.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan Crunchbase, General Atlantic benar disebut sebagai investor Ruangguru, bersama Venturra Capital, UOB Venture, East Ventures, dan GGV Capital. Ruangguru terakhir kali mendapatkan pendanaan seri C pada Desember 2019 lalu, yang angkanya dikabarkan mencapai 150 juta dolar AS.
Kelas online gratis Ruangguru. Foto: Instragram / @ruangguru
kumparan telah mencoba menghubungi Belva dan manajemen Ruangguru untuk menjelaskan laporan merger yang dimiliki KPPU dan status dari perusahaan Ruangguru Pte Ltd saat ini. Namun belum ada tanggapan.
Crunchbase mencatat, Ruangguru memiliki nama perusahaan PT Ruang Raya Indonesia dan terdaftar di Indonesia, berbasis di Jakarta dengan jumlah karyawan yang tercatat mencapai 101-250 orang. Startup ini didirikan pada tahun 2013, dengan pendirinya Adamas Belva Syah Devara dan Muhamad Iman Usman.
Dalam deskripsi di Crunchbase tertulis Ruangguru berkomitmen untuk menjadi mitra bagi pemerintah daerah untuk menyediakan pendidikan berkualitas melalui Learning Management System (LMS). Ruangguru berhasil bekerja sama dengan 32 (dari 34) pemerintah provinsi dan lebih dari 326 kota dan kabupaten di Indonesia. Selain itu, Ruangguru juga menawarkan layanan video pembelajaran berlangganan, pasar les privat, layanan les on-demand, uji coba ujian online, dan banyak lagi.
ADVERTISEMENT

Soal startup Indonesia punya kantor di Singapura

Kejadian yang dibahas soal Ruangguru ini, bukan pertama kali. Sebelumnya, ada beberapa startup unicorn Indonesia yang diisukan punya perusahaan induk di Singapura.
Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, pernah menyebutkan Singapura mengklaim empat startup unicorn Indonesia berasal dari negara mereka. Unicorn yang dimaksud adalah Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.
"Riset Google-Temasek, malah 4 unicorn kita diklaim sebagai unicorn mereka. Di situ disebut Indonesia punya nol, Singapura punya empat. Padahal, faktanya empat itu punya kita," ujar Lembong, pada 30 Juli 2019.
Menurut Lembong, klaim tersebut didasarkan pada fakta bahwa lokasi perusahaan induk keempat startup itu berada di Singapura. Sementara mayoritas operasional dan aktivitas bisnisnya berada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Lembong berdasarkan data riset yang dirilis Google dan Temasek pada 2018. Riset itu berjudul "e-Conomy SEA 2018: Southeast Asia’s internet economy hits an inflection point" yang tebalnya mencapai 33 halaman.
Namun, keempat startup yang disebut oleh Lembong, kompak membantah memiliki perusahaan induk di Singapura. Lembong pun telah meminta maaf dan mengaku telah berbicara terlalu jauh dalam mengomentari bahan riset Google-Temasek. Dalam cuitan tersebut, Lembong juga melampirkan data dari Google-Temasek yang dia kutip.
"Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini," tulis Lembong di akun Twitter resminya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.