Bermodal Alat Kuno, Pria Ini Nekat Kelilingi Bumi Sendirian Pakai Perahu Pribadi

30 September 2020 7:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bert ter Hart. Foto: the5capes/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Bert ter Hart. Foto: the5capes/Facebook
ADVERTISEMENT
Seorang pria asal Kanada berhasil mengelilingi Bumi seorang diri menggunakan kapal pribadinya. Hebatnya, ia hanya bermodalkan alat-alat kuno sederhana untuk berhasil mengelilingi dunia.
ADVERTISEMENT
Ia hidup di kapal seorang diri selama 265 hari. Ter Hart tidak membawa GPS atau alat navigasi elektronik lainnya. Ia hanya membawa peralatan kuno yang digunakan di masa lampau.
Beberapa alat yang ia gunakan adalah sekstan, tabel log, dan peralatan tulis. Ia menghitung sendiri secara manual pergerakan kapalnya untuk bisa mengelilingi dunia melewati berbagai samudra.
“Saya selalu takjub melihat petualang-petualang di masa lampau,” ujar manusia ke-8 yang berhasil mengelilingi Bumi dengan alat sederhana ini kepada Travel + Leisure.
“Salah satu cara terbaik untuk mengalami apa yang petualang dan pelaut di masa lalu alami adalah dengan menggunakan sekstan. Kapalnya berbeda, layarnya berbeda, pakaiannya juga tentu berbeda,” lanjutnya.
“Seluruh (yang saya lakukan) berbeda (dari petualang di masa lalu) kecuali cara saya untuk mengetahui keberadaan saya karena (petualang di masa lalu) menggunakan cara yang sama persis.”
ADVERTISEMENT
Pria berusia 62 tahun ini mengaku pengalamannya bukan tanpa masalah atau rasa takut.
Ilustrasi berlayar di laut dengan perahu layar. Foto: danielbuescher via Pixabay
“Saya merasakan ketakutan yang sama: ‘Apakah saya benar-benar ada di tempat yang saya pikirkan? Apakah daratan akan muncul di tempat yang seharusnya?’ dan lain sebagainya.”
Alat-alat yang digunakan oleh Bert ter Hart ini adalah alat-alat yang dikembangkan pada abad ke-18 silam. Sekstan adalah alat yang menggunakan mekanisme busur 60 derajat. Fungsinya adalah untuk mengukur jarak antar objek untuk keperluan navigasi atau ketinggian.
“Saya memilih untuk melakukan ini dengan cara yang sulit, saya pikir, untuk kepuasan pribadi saya,” ungkapnya. “Selain itu, saya juga berharap bisa menginspirasi orang untuk memilih karir pada bidang ilmu kelautan.”
Tidak hanya berhasil mengitari planet Bumi, Bart ter Hart juga dijuluki juara social distancing seluruh dunia. Hal ini karena ia benar-benar hampir tidak bertemu orang selama perjalanannya di laut.
ADVERTISEMENT
Ia mengakui bahwa seluruh proses yang ia alami tidak mudah. Ia pernah diterpa kabut tebal yang menyebabkan kebingungan. Pria asal Kanada ini juga mengakui bahwa ia sangat merindukan keluarga dan rumahnya selama perjalanan.
Bert ter Hart berlayar dengan perahunya. Foto: the5capes/Facebook
Pada Juli 2020 lalu, ia akhirnya berhasil kembali ke rumah. Keberhasilan ini dicapai setelah hampir 9 bulan sendirian di tengah laut.
Dengan bantuan saudaranya, pemerintah Kanada membebaskannya dari kewajiban karantina selama 14 hari. Pemerintah setempat memberlakukan kebijakan ini bagi setiap pendatang untuk mencegah penularan virus corona.
Namun, karena Bart ter Hart benar-benar sendirian selama di lautan, ia dibolehkan langsung bertemu keluarga dan pulang ke rumah.
“Ini sangat tidak bisa dipercaya,” kata ter Hart. “Ini menghabiskan waktu 265 hari, dan selesai saja dalam satu kedipan cepat.”
ADVERTISEMENT
(EDR)