Bill Gates Ramal Rapat Kerja Akan Geser ke Metaverse

14 Desember 2021 7:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri Microsoft, Bill Gates. Foto: Edgar Su/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Microsoft, Bill Gates. Foto: Edgar Su/Reuters
ADVERTISEMENT
Pendiri Microsoft, Bill Gates, memperkirakan sebagian besar pertemuan virtual manusia akan dilakukan di Metaverse. Perubahan tersebut diprediksi terjadi dalam dua atau tiga tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Dalam tulisan blog tahunan yang diterbitkan pada 7 Desember, Gates memperkirakan rapat video bisa terlihat sangat berbeda. Pertemuan virtual bakal berpindah dari video webcam dengan jendela terbatas ke ruang 3D dengan avatar digital di dalamnya.
Istilah “Metaverse” sebenarnya masih terbilang cukup buram. Ada yang mengatakan hanya sebuah konsep. Sedangkan yang lain, seperti Gates, mengatakan penerapannya bisa menyerupai bentuk dunia maya, di mana pengguna bisa berinteraksi melalui avatar 3D.
Yang pasti, inovasi ini dilihat oleh banyak orang sebagai tahap berikutnya dari komunikasi digital, menurut laporan Business Insider.
Metaverse sendiri merupakan istilah yang diciptakan dalam novel dystopian "Snow Crash" yang dipublikasi pada tiga dekade lalu. Istilah Metaverse merujuk secara luas pada gagasan tentang dunia virtual bersama yang dapat diakses oleh orang-orang yang menggunakan perangkat yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Facebook Inc., yang kini memiliki nama baru Meta Platforms Inc. atau disebut Meta. Alasannya karena mereka telah menjadikan Metaverse sebagai fokus perusahaan, tak lagi sekadar media sosial.
Tak hanya Meta, Microsoft sendiri telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan Metaverse berbasis realitas virtual.
Pendiri Microsoft, Bill Gates. Foto: Anthony Bolante/Reuters
Dalam tulisannya, Gates mengatakan akan meluncurkan versi sementara tahun depan. Versi tersebut menggunakan webcam untuk menganimasikan avatar untuk digunakan pekerja di layar web 2D saat ini.
Kesempatan untuk menguji prototipe avatar 3D yang sedang dikembangkan oleh perusahaan lain juga diambil pria berusia 66 tahun itu.
Dan di bawah visinya, Gates mengatakan kacamata virtual reality (VR) dan sarung tangan penangkap sensor gerak akan diperlukan untuk secara akurat menangkap bahasa tubuh, suara, dan ekspresi wajah pengguna saat berada di dunia Metaverse.
ADVERTISEMENT
"Masih ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi kami mendekati ambang di mana teknologi mulai benar-benar meniru pengalaman kebersamaan di kantor," tulis Gates.
Salah satu perusahaan yang sudah menjajal teknologi ini adalah Neustreet, startup media dan data yang membuka kantor pusat digital di platform metaverse Cryptovoxels pada Juni 2021 lalu. Bahkan pemerintah, dalam hal ini kota Seoul, Korea Selatan, turut meramaikan teknologi terbaru ini dengan berinvestasi miliaran rupiah untuk merancang pembangunan kota metropolitan virtual pertama di dunia.