Akun Instagram Pengguna Palestina Disebut Teroris, Meta Minta Maaf

23 Oktober 2023 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi media sosial Facebook dan Instagram. Foto: MichaelJayBerlin/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial Facebook dan Instagram. Foto: MichaelJayBerlin/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meta menuai kontroversi setelah memasukkan kata 'teroris' di akun Instagram milik warga Palestina. Label itu muncul saat menerjemahkan teks terkait Palestina di profil pengguna secara otomatis.
ADVERTISEMENT
Instagram menerjemahkan bio pengguna yang menyertakan kata kunci 'Palestinian' (orang Palestina), emoji bendera Palestina dan frasa Arab 'Alhamdulillah'. Ketika diterjemahkan secara otomatis dalam Bahasa Inggris, tulisannya menjadi: "Praise be to god, Palestinian terrorists are fighting for their freedom" (Puji Tuhan, teroris Palestina berjuang demi kemerdekaannya).
Isu ini sempat diposting oleh pengguna bernama ytkingkhan di TikTok pada pekan lalu. Dia membagikan tangkapan gambar Instagram yang menampilkan kalimat teroris Palestina hasil terjemahan, dengan postingannya langsung dibanjiri komentar.
"Tolong beritahu saya ini hanya lelucon karena saya tidak dapat memahaminya, saya kehabisan kata-kata," respons salah seorang pengguna TikTok.

Meta Minta Maaf, Eror Sudah Diperbaiki

Juru bicara Meta mengatakan kepada The Guardian bahwa eror tersebut telah selesai. Mereka sudah memperbaiki masalah teknisnya sejak awal pekan.
ADVERTISEMENT
Meta mendapat banyak sorotan terkait konflik Hamas-Israel yang memanas belakangan ini. Perusahaan dituduh menyensor postingan dukungan Palestina di platformnya, dengan shadow-banning sejumlah akun yang mendukung Palestina dan membuat postingannya gak muncul di feed pengguna lain.
Meta sendiri mengatakan mereka memang telah mengambil beberapa langkah baru sejak konflik Hamas-Israel memanas untuk menangkal lonjakan konten berbahaya dan berpotensi berbahaya yang menyebar di aplikasinya. Namun Meta membantah telah menekan suara siapa pun pengguna.
Perusahaan mengaku ada bug atau masalah teknis pada pekan lalu yang menyebabkan postingan dan reels yang dibagikan ulang gak muncul di Instagram Stories. Ini menyebabkan jangkauan konten berkurang signifkan –dan ini tidak terbatas pada postingan tentang Gaza dan Israel.
Meta juga mengatakan ada pemadaman global pada layanan live video di Facebook untuk waktu yang singkat.
ADVERTISEMENT