Bos WhatsApp Buka-bukaan Soal Usaha Cari Duit dan Eksodus Pengguna ke Signal

20 Januari 2021 6:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gantungan kunci logo WhatsApp. Foto: Rupak De Chowdhuri/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gantungan kunci logo WhatsApp. Foto: Rupak De Chowdhuri/Reuters
ADVERTISEMENT
Posisi aplikasi pesan WhatsApp kini sedang tersudut oleh kebijakan privasi terbarunya sendiri, yang akhirnya, harus ditunda implementasinya hingga 3 bulan ke depan. Banyak isu tak sedap mengenai kebijakan ini, hingga membuat bos WhatsApp harus turun tangan langsung untuk meredamnya.
ADVERTISEMENT
Head of WhatsApp, Will Cathcart, berbicara kepada banyak media bahwa aplikasi pesan milik Facebook itu tetap berkomitmen terhadap privasi dan keamanan pengguna. Seluruh pesan WhatsApp akan terus dienkripsi secara end-to-end dan tidak bisa dibaca oleh siapa pun, bahkan oleh Facebook.
"Kami menyadari pembaruan telah menyebabkan kebingungan dan kami ingin melakukan segala yang kami bisa untuk meyakinkan pengguna kami. Anda dapat memberi tahu bahwa pesan dan panggilan Anda dilindungi karena ditandai "end-to-end encrypted" di bagian atas setiap obrolan," jelasnya, dikutip Gadget Now.
Head of WhatsApp, Will Cathcart. Foto: Facebook
Cathcart juga menegaskan soal WhatsApp tidak membagikan daftar kontak pengguna ke Facebook.
Selain itu, Facebook juga tidak bisa melihat siapa yang pengirim pesan WhatsApp hingga lokasi yang dibagikan pengguna saat berkirim pesan.
ADVERTISEMENT

Bos WhatsApp jawab soal monetisasi

Di samping isu kebijakan privasi, WhatsApp juga dihadapkan dengan masalah usaha monetize. Seperti yang diketahui banyak orang, bahwa pendiri WhatsApp Brian Acton meninggalkan Facebook pada tahun 2017, karena alasan monetizing layanan yang akan diberlakukan.
Cathcart mengatakan hingga kini WhatsApp tengah mencari cara untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan dengan tetap mempertahankan privasi dan keamanan data pengguna.
"Kami telah berpikir panjang dan keras tentang bagaimana membangun bisnis sambil menjaga privasi dan keamanan percakapan orang-orang. Itulah yang sedang kami bangun sekarang. Dan pada akhirnya, menurut kami, orang-orang sebaiknya memahami strategi bisnis di balik aplikasi yang mereka gunakan. Itulah mengapa kami mengumumkan rencana kami bertahun-tahun sebelumnya," terangnya.
Ilustrasi Facebook dan Whatsapp Foto: Reuters/Dado Ruvic
Pria yang berkarier di Facebook sejak 2010 ini menjelaskan ada skema monetisasi yang dikembangkan WhatsApp, seperti membebankan biaya untuk pengguna WhatsApp Business, namun tetap menggratiskan aplikasi WhatsApp versi biasa.
ADVERTISEMENT
"Misalnya, bisnis dapat menampilkan apa yang mereka jual langsung dalam obrolan dan akhirnya melakukan pembelian. Kami berencana menagih beberapa bisnis untuk layanan ini sambil tetap menjaga agar aplikasi tetap gratis untuk digunakan orang," tuturnya.

Pengguna WhatsApp yang hijrah ke Signal dan Telegram

Persaingan antara WhatsApp, Telegram, dan Signal kini semakin sengit. Cathcart memandang baik persaingan yang terjadi antar platform perpesanan ini.
"Kami tahu bahwa kami harus bersaing untuk memperebutkan kepercayaan pengguna dalam hal privasi, dan menurut kami itu adalah hal yang sangat baik bagi dunia, bagi orang-orang untuk memiliki pilihan sebelum mereka," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah WhatsApp telah melihat dampak dari eksodus pengguna ke aplikasi saingan seperti Signal dan Telegram, Cathcart menjawab dengan optimistis. Ia percaya banyak orang yang masih menggunakan WhatsApp.
ADVERTISEMENT
"Tidak. Kami bersyukur bahwa orang-orang terus menggunakan dan mempercayai WhatsApp untuk berkomunikasi .... Kami pikir persaingan privasi itu baik karena itu akan membantu membuat aplikasi menjadi lebih pribadi dan aman di masa depan," tambahnya.
Aplikasi Signal di smartphone. Foto: Signal
Pernyataan Cathcart tidak sama dengan data yang ada. Kritikan kebijakan privasi baru WhatsApp ini dilaporkan mendorong penggunanya berhijrah ke aplikasi pesan lain, seperti Signal dan Telegram.
Reuters melaporkan WhatsApp mengalami penurunan 7 persen dalam pemasangan harian pada 10 Januari yang telah diunduh oleh hampir 1,2 juta pengguna, menurut Apptopia. Sementara, jumlah pengguna baru yang menginstal aplikasi Signal setiap hari berada di jalur yang melampaui 1 juta. Sekitar 810.000 pengguna secara global memasang Signal pada hari Minggu (10/1), hampir 18 kali lipat dibandingkan dengan jumlah unduhan pada 6 Januari 2021.
ADVERTISEMENT