Untitled Image

Cara Alibaba Rangkul Lansia agar Bisa Mengikuti Perkembangan Dunia Digital

30 November 2021 12:13 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemajuan teknologi digital dalam beberapa tahun terakhir menawarkan berbagai kemudahan dan kepraktisan. Bahkan di masa pandemi ini, transaksi online juga ikut melejit.
Namun ternyata, tidak semua kalangan masyarakat bisa menikmatinya dengan optimal. Sebagai contoh, ketika pemerintah mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk memantau mobilitas masyarakat dan mengantisipasi penyebaran COVID-19, tak sedikit kalangan lanjut usia (lansia) yang kesulitan untuk mengoperasikannya.
Akibat pengetahuan teknologi yang terbatas, lansia pun kehilangan kesempatan untuk bisa mengakses layanan-layanan digital dalam mempermudah kehidupan. Hal ini tidak terjadi hanya di Indonesia, fenomena ini juga terjadi di berbagai negara, termasuk Tiongkok.
Pelatihan untuk membantu lansia memanfaatkan teknologi digital. Foto: Dok. Alibaba
Sebagai perusahaan teknologi yang mengutamakan inklusivitas, Alibaba pun sadar bahwa lansia juga harus bisa merasakan kemudahan dari perkembangan dunia digital. Karenanya, Alibaba berkomitmen mengembangkan berbagai inovasi untuk merangkul generasi lansia di Tiongkok agar tidak tertinggal. Apalagi, pertumbuhan jumlah pengguna lansia di aplikasi e-commerce Alibaba, Taobao, terus mengalami lonjakan yang signifikan.
Bukan berita baru bahwa Tiongkok merupakan salah satu negara yang populasinya mengalami penuaan tercepat di dunia. Menurut Sensus Penduduk Nasional ke-7 di Tiongkok yang diterbitkan Mei 2021, 18,7 persen dari 264 juta masyarakat Tiongkok ternyata berusia 60 tahun ke-atas
Laporan Statistik Tiongkok ke-47 tentang Pengembangan Internet pun menyebutkan, 11,2 persen pengguna internet di Tiongkok pada Tahun 2020 berusia 60 tahun ke atas.
Dengan semakin luasnya demografi pengguna teknologi digital, para perusahaan digital pun harus bisa mempermudah aksesibilitas bagi lansia. Untuk memfasilitasi adaptasi para lansia di era serba teknologi, ekosistem Alibaba Group merilis sejumlah produk dan layanan yang dapat memudahkan dan memenuhi kebutuhan para lansia

1. Mode khusus untuk Lansia pada Aplikasi Taobao

Pada Oktober 2021, Taobao meluncurkan mode aplikasi yang ramah lansia. Pada versi ini juga terdapat empat game yang populer di antara pengguna lansia. Salah satunya Baba Farm, yang memungkinkan pemain untuk merawat dan menyuburkan tanaman virtual dan mendapatkan buah asli.
Taobao juga meluncurkan fitur pencarian melalui bantuan suara dan pencarian gambar obat-obatan untuk membantu pengguna lansia mencari apa yang mereka butuhkan.

Asisten virtual cerdas Taoxiaobao

Asisten virtual cerdas Taoxiaobao memungkinkan pengguna menggunakan fitur perintah suara saat menyebutkan nama produk yang mereka inginkan. Foto: Dok. Alibaba
Dengan asisten virtual cerdas bernama Taoxiaobao, pengguna bisa menggunakan fitur perintah suara saat menyebutkan nama produk yang mereka inginkan. Aplikasi ini akan langsung menampilkan teks dan gambar yang sesuai. Sehingga, dapat membantu lansia yang kesulitan mengetik di perangkat seluler mereka.

Pencarian gambar untuk obat-obatan

Aplikasi e-commerce Taobao juga memiliki fitur pencarian gambar obat-obatan untuk membantu pengguna lansia. Untuk mencari sebuah produk obat, mereka bisa menggunakan foto kemasan obat, kemudian aplikasi akan menampilkan informasi lengkap terkait obat tersebut serta fungsinya. Termasuk fitur informasi mengenai dosis dan penggunaan, serta penyakit yang terkait.
Fitur ini memiliki akurasi tinggi sehingga dapat membantu lansia yang kesulitan untuk mencari obat dengan nama yang panjang atau sukar ditemukan. Selain itu, jika pengguna menekan pilihan Tips pada layar, terdapat informasi lebih lanjut tentang efek samping obat, sehingga para pengguna bisa memahami kegunaan obat dengan baik.

Font lebih besar dan lebih jelas

Dengan mengaktifkan Mode Lansia, tampilan aplikasi Taobao akan menjadi lebih sederhana. Tersedia satu kolom besar untuk pencarian, gambar dan teks berukuran lebih besar, serta deskripsi lebih pendek dengan menyoroti nama produk, fungsi, dan jumlah ulasan pembeli untuk memudahkan pembelian.

Akun Keluarga Taobao memfasilitasi belanja interaktif

Menjelang Tahun Baru Imlek 2018, Taobao juga telah meluncurkan fitur Akun Keluarga yang memungkinkan pengguna menggabungkan beberapa akun individu dalam satu keluarga. Fitur ini membuat anggota dapat berdiskusi dan membandingkan produk.
Selain itu, terdapat fitur pay-for-me, sehingga anggota keluarga lain bisa membayar pembelanjaan keluarganya yang lansia. Jadi para lansia tetap bisa menggunakan aplikasi tanpa harus memiliki akun bank.

2. Outlet Amap untuk Lansia

Outlet Amap dilengkapi QR Code sehingga penumpang lansia tidak perlu menginput tujuan mereka secara manual. Foto: Dok. Alibaba
Tak hanya Indonesia, aplikasi taksi atau ojek online juga sangat populer di Tiongkok karena dapat memudahkan aktivitas sehari-hari. Namun, penggunaan aplikasi tersebut menjadi tantangan bagi kaum lansia, terutama karena mereka tidak familier dengan ponsel dan platform pembayaran online.
Mengatasi tantangan tersebut, Amap (perusahaan navigasi, peta, dan pemantauan lalu-lintas digital) berencana mendirikan 10 ribu outlet Amap ramah lansia di lebih dari 300 kota di Tiongkok. Outlet ini akan disebar di tempat-tempat umum seperti area perumahan, rumah sakit, tempat wisata, dan taman.
Nantinya outlet ini memiliki akan dilengkapi QR Code, sehingga para lansia hanya perlu memindai kode tersebut, lalu saat tombol taksi ditekan maka lokasi Outlet Amap akan secara otomatis menjadi titik berangkat. Para penumpang tidak perlu menginput tujuan mereka dan dapat memberikan instruksi verbal langsung kepada pengemudi.

3. Layanan Online dan Pelatihan untuk membantu Lansia Memanfaatkan Teknologi Digital

Pelatihan untuk membantu lansia memanfaatkan teknologi digital. Foto: Dok. Alibaba
Selain meningkatkan fitur yang ramah lansia, pada Oktober 2020, Alibaba Customer Experience Business Group meluncurkan kampanye pertama yang didedikasikan untuk membantu lansia mengenal teknologi digital melalui kombinasi pelatihan online dan offline.
Inisiatif ini meliputi layanan bantuan khusus, sesi pelatihan virtual dan fisik, serta buku panduan cetak. Kampanye ini telah membantu para lansia untuk menikmati kehidupan digital dan menggunakan produk berbasis web dengan lebih baik.

Peningkatan Layanan Bantuan Online

Peningkatan layanan bantuan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lansia dan memberikan aksesibilitas yang lebih baik. Dengan begitu, lansia dapat berbicara langsung dengan asisten layanan konsumen hanya dengan menekan satu tombol.

Pelatihan Offline

Penyelenggaraan lebih dari 2 ribu sesi pelatihan tatap muka bagi para lansia telah dilakukan di lebih dari 10 kota di Tiongkok, termasuk Hangzhou, Nanjing, Nanchang, dan Chongqing. Semua lansia bisa mengikuti pelatihan ini secara gratis.

4. Potensi Pasar Lansia Kian Meningkat

Menurut laporan yang diterbitkan iiMedia Consulting pada Juli lalu, pasar lansia Tiongkok telah meningkat dengan stabil sejak tahun 2016. Peningkatannya mencapai RMB 5,4 triliun atau sekitar USD 840 miliar, dengan rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan 25,6 persen. Laporan tersebut menunjukkan bahwa ekonomi berbasis konsumen lansia—atau disebut ekonomi silver— Tiongkok akan mencapai RMB 5,9 triliun pada 2021.
Menurut survei yang dilakukan oleh Hongkong Trade Development Council pada 2019, gaya hidup masyarakat Lansia di Tiongkok juga tengah mengalami transformasi seiring dengan perubahan pesat masyarakatnya.
Sebelumnya, masih banyak lansia yang bergantung pada bantuan anak-anak mereka. Namun generasi silver baru Tiongkok saat ini menjalani hidup yang lebih mandiri. Para lansia kini memiliki pendapatan lebih dan pola pikir yang lebih terbuka terhadap kebiasaan konsumsi mereka.
Di Indonesia sendiri, maraknya industri e-commerce serta meningkatnya pasar lansia kian mendorong pentingnya inklusivitas dan aksesibilitas terhadap pasar yang kian berkembang. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia pada 2020, 1 dari 10 penduduk Indonesia merupakan penduduk lansia. Selain itu, kaum lansia di Indonesia juga mengalami peningkatan kualitas hidup dan kondisi sosio-ekonomi, dengan 1 dari 2 lansia masih terus bekerja.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para startup dan perusahaan digital untuk memulai inisiatif inklusif. Termasuk dengan merangkul para lansia untuk bisa berperan aktif dan menikmati berbagai kemudahan yang dihadirkan oleh kemajuan teknologi dalam beberapa dekade terakhir ini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Alibaba
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten