Cara Bukalapak Lindungi Data Pengguna dari Hacker
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Rachmat Kaimuddin, CEO Bukalapak, pihaknya telah melakukan upaya maksimal dalam melindungi data penggunanya, baik konsumen maupun mitra merchant yang tergabung. Bukalapak bahkan menggunakan sistem perlindungan berlapis agar data pengguna tidak bocor dan dicuri hacker .
“Keamanan user data adalah prioritas kami sehingga dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan," katanya dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan, Rabu (6/5).
Berikut cara Bukalapak menggunakan sistem perlindungan berlapis saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna:
ADVERTISEMENT
Bukalapak juga secara konsisten mengingatkan pengguna untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sesuai Kebijakan Privasi Bukalapak, seperti ganti password akun secara berkala serta mengaktifkan verifikasi dua langkah (Two Factor Authentification/TFA). TFA merupakan fitur yang diperuntukkan untuk mencegah penggunaan atau penyalahgunaan data penting dari perangkat yang tak dikenal.
Pengguna juga diminta lebih berhati-hati terhadap phishing, memperbarui data diri secara berkala, serta mengamankan data finansial.
Soal Peretasan 13 Juta Data Pengguna
Seorang hacker dengan username "Startexmislead" menjual 13 juta pengguna Bukalapak di Raid Forums. Pengumuman ini ia publikasi pada Senin, 4 Mei 2020.
Peretas tak mencantumkan harga atas penjualan data-data tersebut. Dia meminta siapa pun yang berminat untuk menghubunginya lewat direct message (DM).
ADVERTISEMENT
Soal 13 juta data pengguna yang dijual di Raid Forums, Bukalapak memastikan kumpulan data tersebut merupakan data lama.
"Setelah diinvestigasi oleh tim internal, dapat kami jelaskan bahwa tautan atau data yang beredar adalah informasi yang berasal dari percobaan peretasan tahun lalu, sehingga dapat kami konfirmasi tidak ada kejadian baru lagi," ucap Intan Wibisono Head of Corporate Communications Bukalapak.
Sebelumnya, Bukalapak pernah diterpa isu peretasan data pada Maret 2019. Seorang hacker asal Pakistan yang memakai username "Gnosticplayers" mengaku telah meretas 13 juta akun pengguna Bukalapak dan 1,12 juta akun Youthmanual, sebuah platform untuk cari kuliah dan karier Indonesia. Sang hacker mengaku menjual jutaan akun tersebut di situs Dream Market.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.