Cara LINE Cegah Berita Hoaks Muncul di LINE Today

29 Juni 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi LINE. Foto: LINE Corp
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi LINE. Foto: LINE Corp
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
LINE baru saja mengumumkan rangkaian inovasi barunya dalam LINE Conference 2019 yang digelar di Maihama Amphitheater, Tokyo, Jepang, Kamis (27/6). Dari berbagai inovasi yang ia kembangkan, platform berita menjadi salah satu yang ia fokuskan untuk pasar Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkap oleh CEO LINE, Takeshi Idezawa, yang mengatakan bahwa perusahaan telah berinvestasi cukup besar untuk platform portal LINE News atau yang lebih dikenal dengan nama LINE Today di Indonesia.
“Layanan utama kami di Indonesia adalah portal berita,” ujarnya dalam sesi tanya jawab di kantor pusat LINE di Tokyo, Jepang. “Di Indonesia kami juga sedang menyiapkan smartphone banking. Itu adalah dua fokus utama kami di Indonesia.”
LINE Today berperan sebagai news aggregator alias platfrom pengumpul berita dari berbagai portal berita yang disiarkan di aplikasi LINE. Perusahaan berhasil meraih hingga 10 juta kali page views pada Mei 2019 dengan total 7.000 konten yang dikumpulkan per harinya, untuk LINE News secara luas.
CEO LINE, Takeshi Idezawa. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
Meskipun begitu, Idezawa menyadari kerapuhan dunia jurnalistik pada platform online yang terancam oleh penyebaran hoaks. Lalu bagaimana cara LINE mengatasi masalah itu?
ADVERTISEMENT
Menurut Idezawa, untuk membuktikan bahwa sebuah berita itu faktual dan dapat dipercaya, diakuinya sebagai pekerjaan yang berat. Ia mengatakan bahwa LINE sudah memberikan fitur Report untuk pemberitaan yang dinilai tidak sesuai dengan yang ada di lapangan.
Namun, untuk menghindari bias di antara para pembaca, LINE juga mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk membuktikan kebenaran sebuah informasi yang masuk ke dalam platfrom beritanya.
“Sangat sulit untuk membuktikan sebuah berita otentik atau tidak. Kami juga tidak mau mau merampas kebebasan berbicara para jurnalis. Tapi tidak bisa dipungkiri ada orang yang menggunakan AI untuk membuat fake news, oleh karena itu kami membuat AI untuk mempelajari apakah sebuah berita itu otentik atau tidak,” ujarnya.
CEO LINE, Takeshi Idezawa, di LINE Conference, Tokyo, Jepang. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
Selain itu, LINE juga memiliki tim untuk mengecek kebenaran berita secara manual. Mereka akan memantau segala jenis berita dan menghapus konten yang terdeteksi palsu yang dibagikan di platform-nya.
ADVERTISEMENT
Selain LINE News alias LINE Today, LINE juga membeberkan rencana untuk mengembangkan layanan smartphone bank di Indonesia. Untuk mewujudkan ini, mereka telah berinvestasi di bank asal Korea, KEB Hana.
Sebelumnya, LINE juga pernah mengembangkan platform LINE Pay di Indonesia berkat hasil kerja sama dengan Mandiri E-cash. Namun, kini layanan itu sudah tidak lagi beroperasi. Belum diketahui apakah layanan smartphone bank ini akan serupa dengan LINE Pay, tapi Idezawa mengungkapkan layanan itu akan segera hadir di semester kedua 2020.