Cari Tambahan, Banyak Karyawan Swasta Daftar Mitra GoFood Selama Pandemi Corona

3 Agustus 2020 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenant makanan di GoFood Festival Foto: Luthfa Nurridha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tenant makanan di GoFood Festival Foto: Luthfa Nurridha/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi corona tak cuma berimbas ke sektor kesehatan semata, tapi juga terhadap perekonomian negara. Kesulitan ekonomi dan penghasilan yang menurun, membuat banyak para karyawan swasta beralih menjadi mitra GoFood.
ADVERTISEMENT
Fakta itu didapatkan dari hasil riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) bertajuk "Peran Ekosistem Gojek di Ekonomi Indonesia Saat dan Sebelum Pandemi COVID-19".
LD FEB UI mencatat, selama bulan Maret hingga Juni 2020 mayoritas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergabung di Gojek mengalami penurunan penghasilan. Selama pandemi corona, penghasilan dari 76 persen Mitra GoFood, 62 persen social seller GoSend, dan 85 persen UMKM GoPay berkurang.
Ilustrasi layanan daily needs baru di GoFood Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Secara umum, UMKM yang mengalami penurunan penghasilan, kehilangan setengah atau lebih dari penghasilannya sebelum pandemi. Meski begitu, Peneliti LD FEB UI, Dr. Alfindra Primaldhi menemukan bahwa layanan GoFood masi bisa bertahan dan memberi pemasukan bagi mitra baru yang bergabung selama pandemi.
ADVERTISEMENT
"Riset ini menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi terutama pegawai swasta. Riset menemukan 40 persen mitra GoFood yang disurvei baru bergabung saat pandemi COVID-19 (sejak Maret 2020)," jelasnya dalam konferensi pers virtual, Senin (2/8).
Terlihat dari latar belakang pemilik UMKM yang baru mendaftar di GoFood saat pandemi, di mana pekerjaan mereka sebelumnya adalah pegawai swasta sebanyak 24 persen atau meningkat dari 18 persen di masa sebelum pandemi.
Sisanya adalah ibu rumah tangga (22 persen), dan pengangguran (17 persen). Mayoritas mitra UMKM yang sudah bergabung di GoFood tidak memiliki pekerjaan lain.
Tenant makanan di GoFood Festival Foto: Luthfa Nurridha/kumparan
Riset ini juga mencatat, dari data internal Gojek terdapat 120.000 UMKM baru yang berhasil go online dan bergabung ke Gojek sejak Maret 2020. Saat ini ada kurang lebih 500 ribu UMKM yang tergabung di ekosistem Gojek.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu kurang dari 3 bulan, UMKM kuliner dan non-kuliner yang baru bergabung ke ekosistem Gojek mendapatkan keterampilan baru yaitu skill berjualan online (77 persen), pemanfaatan media sosial untuk bisnis (48 persen), dan kreativitas dalam pemasaran (45 persen).
Kemampuan mitra untuk bertahan dan beradaptasi bersama Gojek selama pandemi corona membuat 90 persen mitra UMKM cenderung optimis bisa pulih dan tumbuh kedepannya dengan terus bersama Gojek. Mayoritas UMKM berencana tetap bermitra dengan Gojek secara jangka panjang.
Riset LD FEB UI pada tahun 2019 juga mencatat Gojek bersama para mitranya memberi kontribusi ke ekonomi Indonesia sebesar Rp 104,6 triliun di tahun 2019. Bila dihitung menggunakan metode pendapatan domestik bruto (PDB), kontribusi Gojek setara dengan 1 persen PDB nasional.
ADVERTISEMENT