CEO Tokopedia Kirim Surat untuk Pengguna: Akui Ada Kebocoran Data

12 Mei 2020 13:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
William Tanuwijaya. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
William Tanuwijaya. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Founder sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, akhirnya buka suara terkait kebocoran data yang dialami penggunanya. Dalam sebuah surat kepada pengguna, William mengakui adanya pencurian data pengguna dan menjelaskan langkah yang telah diambil Tokopedia untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
“Pada tanggal 2 Mei 2020, kami menyadari adanya pencurian data oleh pihak ketiga yang tidak berwenang terkait informasi pengguna Tokopedia,” kata William, dalam surat itu yang didapat kumparan, Selasa (12/5).
Ini merupakan pengakuan pertama Tokopedia perihal isu kebocoran data pengguna mereka. Sebelumnya, perusahaan e-commerce yang berdiri sejak 2009 itu hanya menjelaskan bahwa ada upaya pencurian data pengguna, tanpa menjelaskan apakah isu kebocoran data itu benar atau tidak.
Meski demikian, William tidak membeberkan berapa jumlah data pengguna Tokopedia yang berhasil dicuri oleh hacker. Sebelumnya, akun Twitter bernama Under the Breach, melaporkan ada sebanyak 91 juta pengguna Tokopedia yang datanya bocor dan dijual di dark web dengan harga Rp 74 juta.
Ilustrasi Hacker. Foto: Shutterstock
“Bisnis Tokopedia adalah bisnis kepercayaan. Sebagai perusahaan teknologi dengan platform marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia telah dipercaya oleh lebih dari 90 juta masyarakat Indonesia. Kepercayaan ini adalah sebuah amanah dan tanggung jawab yang selalu kami pegang teguh,” kata William.
ADVERTISEMENT
“Selama 11 tahun Tokopedia melayani masyarakat Indonesia, kami selalu memberi perhatian lebih kepada sistem keamanan kami. Kami terus membangun, mengembangkan, dan meningkatkan prosedur serta sistem antisipasi dan mitigasi kami, sesuai dengan standar terbaik dunia,” sambungnya.
Dalam surat tersebut, William juga memberikan update terkait langkah terkini yang diambil perusahaan untuk mengatasi kebocoran data tersebut. Dia menjelaskan, pihaknya telah memberikan informasi kepada seluruh pengguna Tokopedia, memulai proses investigasi dan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan akun dan transaksi tetap terjaga.
“Kami terus pastikan bahwa kata sandi telah dienkripsi dengan enkripsi satu arah,” kata William.
Selanjutnya, William juga menyebut bahwa Tokopedia telah berkomunikasi dan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menginvestigasi kejadian ini. William menyebut, kerja sama itu bertujuan untuk memastikan keamanan dan perlindungan data pribadi pengguna.
William Tanuwijaya. Foto: Dok. Tokopedia
Terakhir, William mengungkap bahwa Tokopedia telah menunjuk “institusi independen kelas dunia” yang memiliki spesialisasi di bidang keamanan siber untuk membantu investigasi dan identifikasi langkah-langkah yang diperlukan agar pihaknya bisa lebih meningkatkan lagi perlindungan data para pengguna. Dia tidak menjelaskan siapa institusi independen tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain memberikan update terbaru, William juga mengimbau agar seluruh pengguna Tokopedia mengganti password akun mereka secara berkala, tidak menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform digital, dan menjaga OTP dengan tidak memberikan kode OTP kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan Tokopedia dan untuk alasan apapun. Dia menyebut, langkah-langkah semacam itu diperlukan oleh pengguna sebagai pencegahan tambahan.
“Kami memahami bahwa kejadian ini telah menimbulkan ketidaknyamanan pada seluruh pengguna,” tulis William.
“Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna Tokopedia atas dukungan Anda yang tiada henti kepada kami di tengah tantangan kali ini,” pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.