CEO Twitter soal Fitur Edit Tweet: Tidak Akan Ada

16 Januari 2020 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jack Dorsey, pendiri dan CEO Twitter. Foto: Anushree Fadnavis/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Jack Dorsey, pendiri dan CEO Twitter. Foto: Anushree Fadnavis/Reuters
ADVERTISEMENT
Pengguna Twitter telah lama meminta adanya fitur edit tweet dalam platform media sosial berlogo burung biru itu. Alasannya agar pengguna bisa leluasa untuk melakukan pengeditan kicauan mereka, tanpa harus menghapus dan tulis ulang.
ADVERTISEMENT
Rumor soal fitur edit cuitan bakal hadir di Twitter juga sempat kencang terdengar beberapa waktu lalu, termasuk gosip yang menyebut fungsi itu bakal datang pada 2020 ini. Namun sayang, CEO Twitter Jack Dorsey telah memastikan bahwa fitur tersebut tidak akan ada.
Dalam wawancara dengan Wired, Dorsey ditanya mengenai kemungkinan kehadiran tombol edit tweet untuk Twitter pada 2020. Ia dengan senyum tipis menjawab, "Jawabannya adalah tidak." Dorsey juga mengungkap alasan kenapa keputusan tersebut diambil, karena Twitter ingin mempertahankan prinsipnya sejak berdiri pada 2016 silam.
“Kami mulai sebagai SMS, layanan pesan teks. Dan seperti yang Anda semua tahu, ketika Anda mengirim teks, Anda tidak dapat benar-benar mengambilnya kembali," katanya, seperti dikutip The Verge. "Kami ingin mempertahankan getaran itu, perasaan itu, di masa-masa awal."
ADVERTISEMENT
Dorsey juga paham manfaat yang akan datang, jika fitur edit kicauan dimunculkan. Ada banyak hal juga menjadi bahan pertimbangan, seperti memperbaiki kesalahan ketik dan link yang terputus, tetapi juga dapat membuat Twitter menjadi aplikasi jahat, seperti mengedit konten untuk menyesatkan orang.
"Jadi, ini semua pertimbangannya, tapi kita mungkin tidak akan pernah melakukannya," kata Dorsey.
Jawaban Dorsey ini berbeda dengan yang diucapnya pada 2019 lalu, yang kala itu ia bahkan sempat menjelaskan cara kerja fitur edit tweet. Dia berkata, apabila fitur edit tweet hadir di Twitter, kemungkinan pengguna nantinya akan memiliki jeda waktu yang singkat untuk dapat mengedit cuitannya, sekitar 5 hingga 30 detik.
CEO Twitter, Jack Dorsey. Foto: Chris Wattie/Reuters
Jeda waktu singkat tersebut diterapkan untuk membuat cuitan tidak kehilangan sifat real time-nya. Selain itu, Dorsey juga menjelaskan bahwa Twitter tetap ingin menampilkan kicauan aslinya sebelum diedit.
ADVERTISEMENT
"Dan dalam jeda tersebut kalian bisa mengedit. Masalah dari jeda waktu yang lebih lama adalah itu menghilangkan sifat real-time dari percakapan tersebut," jelas Dorsey, seperti dikutip Engadget.
Tidak ada yang tahu di masa depan. Mungkin saja Dorsey berubah pikiran, dan mendapatkan alasan yang pas dan mengerti daya tarik fitur edit tweet di Twitter.