Curi 50 Juta Data Facebook, Akses Cambridge Analytica Ditangguhkan

19 Maret 2018 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Platform media sosial Facebook. (Foto: Thomas White/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Platform media sosial Facebook. (Foto: Thomas White/Reuters)
ADVERTISEMENT
Konsultan analis data asal Inggris, Cambridge Analytica, dilaporkan telah mencuri lebih dari 50 juta data pribadi pengguna Facebook. Atas adanya laporan tersebut, pihak Facebook secara resmi menangguhkan aktivitas mereka setelah menemukan indikasi bahwa kebijakan data pribadi mereka dilanggar. Penangguhan itu diumumkan oleh Paul Grewal, VP & Deputy General Counsel Facebook, Jumat (16/3).
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan tertulis itu, Facebook menjelaskan bahwa penangguhan dilakukan untuk menjaga standar kebijakan mereka yang ketat dalam hal perlindungan informasi pengguna.
“Pada 2015 kami mengetahui bahwa seorang profesor Psikologi dari University of Cambridge, Dr. Aleksandr Kogan berbohong kepada kami,” tulis Paul.
Kogan dirasa telah melanggar kebijakan platform Facebook dengan mengirimkan data dari sebuah aplikasi yang menggunakan log-in Facebook ke lembaga Cambridge Analityca.
Awalnya, cara kerja Kogan dirasa tidak menyimpang. Seperti semua pengembang aplikasi, Kogan meminta dan memperoleh akses informasi dari orang-orang setelah mereka mengunduhnya. Pada awalnya, sekitar 270.000 orang mengunduh aplikasi tersebut. Dengan demikian, Kogan dapat mengakses informasi seperti tempat tinggal, profil, atau konten yang mereka sukai, bahkan informasi terbatas tentang teman-teman yang memiliki pengaturan privasi.
ADVERTISEMENT
Walaupun Kogan mendapat informasi ini secara sah, namun ia tidak mematuhi peraturan Facebook dengan membagikan informasi tersebut kepada pihak ketiga, termasuk kepada Cambridge Analityca dan Christopher Wylie dari Eunoia Technologies. Dengan demikian pada 2015 Facebook meminta Kogan dan semua pihak yang mendapatkan data informasi untuk menghancurkan data tersebut.
Christopher Wylie. (Foto: YouTube The Guardian)
zoom-in-whitePerbesar
Christopher Wylie. (Foto: YouTube The Guardian)
Tidak Mematuhi Permintaan Facebook
Beberapa hari lalu, Facebook menerima informasi bahwa tidak semua data dihapus oleh mereka. Saat ini Facebook tengah bekerja untuk menemukan bukti akurat dari informasi tersebut. Dengan demikian, Facebook memilih untuk menangguhkan sementara Cambridge Analityca, Wylie, dan Kogan, sambil menunggu informasi lebih lanjut.
“Kami berkomitmen untuk menegakkan kebijakan kami dengan kuat untuk melindungi informasi pengguna.” tulis Facebook dalam keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
“Kami akan mengambil langkah apapun termasuk tindakan hukum jika perlu untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakan yang tidak sah.” tulis Paul.
Cambridge Analityca merupakan lembaga konsultan politik yang bekerja secara internasional. Mereka juga pernah terlibat dalam kampanye pemenangan Donald Trump pada pemilu Amerika di 2016. Dengan penangguhan tersebut, Cambridge Analytica dan korporasi induknya, Strategic Communication Laboratories (SCL), sudah tidak dapat menampilkan iklan atau mengelola akun milik klien mereka.