Dampak Luas Kebakaran Data Center Gedung Cyber: Shopee hingga Internet Down

3 Desember 2021 6:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi korban di lokasi kebaran di gedung Cyber, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi korban di lokasi kebaran di gedung Cyber, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebakaran Gedung Cyber 1 di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/12) siang memberikan dampak luas bagi layanan digital di Indonesia. Sejumlah aplikasi melaporkan layanannya down karena data center mereka di sana terdampak insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
Gedung Cyber 1 sendiri merupakan kantor bagi puluhan penyedia jasa internet dan data center. Tak pelak, kebakaran di bangunan 11 lantai yang berdiri sejak 1995 ini pada akhirnya menyebabkan gangguan bagi beberapa aplikasi digital Indonesia.
Menurut Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa Efek Indonesia Laksono Widodo, misalnya, kebakaran di Gedung Cyber 1 mengganggu tiga broker. "Ada dua broker yang terkendala karena kebakaran ini dan satu broker yang self suspend. Yang lain berjalan normal," ujar Laksono, Kamis (2/12).
Berdasarkan pantauan kumparanTECH, kebakaran di Gedung Cyber 1 menyebabkan aplikasi broker Ajaib dan Indo Premier Sekuritas (IPOT) tak bisa diakses pengguna. Pihak perusahaan pun telah mengkonfirmasi bahwa aplikasi mereka terganggu karena kebakaran di data center di sana.
Ilustrasi data center. Foto: Akela999 via Pixabay
Tak hanya itu, kebakaran Gedung Cyber 1 juga menyebabkan penyedia layanan web hosting Niagahoster dan Rumahweb, game Ragnarok Online, provider internet PT Inet Global Indo, dan kantor berita Antara mengumumkan gangguan akibat kebakaran Gedung Cyber, yang menjadi tempat data center mereka.
ADVERTISEMENT
"Kami sampaikan saat ini sedang ada kendala akses ke sistem-sistem kita di Data Center Antara, hal tersebut karena dua provider yang kita gunakan terdampak oleh kebakaran di Gedung Cyber lantai 2 siang tadi," kata Direktur Pemberitaan Antara, Akhmad Munir, dalam keterangan tertulisnya.
Terbaru, Shopee Indonesia menyebut bahwa ekosistem e-commerce mereka mengalami gangguan karena kebakaran Gedung Cyber 1.
Di luar perusahaan yang terang-terangan mengonfirmasi layanan mereka terganggu karena kebakaran Gedung Cyber 1, para pengguna M-Tix di aplikasi CinemaXXI juga mengeluh karena layanannya tumbang. Pengguna tidak dapat melakukan top-up saldo dan pembelian tiket bioskop secara online. Sementara fitur lain seperti jadwal film dan informasi teater masih berfungsi dengan normal.
Hingga kini, masih belum jelas aplikasi dan layanan digital apa saja yang mengalami gangguan karena kebakaran Gedung Cyber 1. Di sisi lain, netizen di media sosial sebenarnya telah mengantisipasi gangguan layanan digital akibat insiden ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Herbert P. L. Gaol, kebakaran Gedung Cyber 1 berasal dari ruang server. Diduga terjadi korsleting di sana.
"(Kebakaran) di lantai 2 ruang server. Diduga arus pendek ya," jelas Herbert.
Dalam video yang diterima kumparan dari Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Mulat Wijayanto, terlihat kerusakan paling parah terjadi di ruang server. Plafon ruangan tersebut jebol.
Insiden kebakaran ini telah berhasil dipadamkan pada Kamis (2/12) sore, setelah 40 buah mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Insiden ini menewaskan dua korban jiwa.