Disney Tutup 18 Channel Televisi di Asia dan Indonesia, Ini Daftarnya

29 April 2021 16:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Disney bakal menutup 18 channel mereka mulai 1 Oktober 2021 mendatang.. Foto: Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Disney bakal menutup 18 channel mereka mulai 1 Oktober 2021 mendatang.. Foto: Flickr
ADVERTISEMENT
Pelanggan televisi kabel di Indonesia, tampaknya harus kecewa dengan keputusan Disney yang bakal menutup 18 channel atau saluran program TV mereka mulai 1 Oktober 2021 mendatang. Penutupan channel Disney ini berlaku untuk seluruh wilayah Asia Tenggara dan Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Dari 22 channel TV yang dimiliki Disney nantinya akan tersisa empat yang akan bertahan, yaitu Star Chinese Channel, Star Chinese Movies, National Geographic Channel, dan Nat Geo Wild. Channel lainnya yang berisikan program film, olahraga, dan konten khusus untuk anak-anak akan ditutup.
Dalam pengumumannya, Disney menjelaskan tengah beralih bisnis model yang nantinya akan fokus pada layanan streaming. Langkah penutupan 18 channel milik Disney merupakan tindakan efisiensi untuk mengembangkan bisnis Disney Plus.
“Sebagai bagian dari upaya global The Walt Disney Company untuk beralih ke model D2C (Direct-to-consumer) dan selanjutnya mengembangkan layanan streaming, perusahaan ini mengkonsolidasikan bisnis jaringan media utamanya di Asia Tenggara dan Hong Kong. Upaya ini akan membantu kami menyelaraskan sumber daya secara lebih efisien dan efektif dengan kebutuhan bisnis saat ini dan di masa depan,” kata Disney dikutip Variety.
20th Century Fox dan Disney. Foto: Shutterstock

Daftar 18 channel Disney yang tutup di Indonesia

Kebanyakan channel yang akan ditutup merupakan hasil dari akuisisi Disney atas 21st Century Fox yang telah berjalan kurang dari tiga tahun. Berikut adalah 18 channel yang akan ditutup mulai 1 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Layanan streaming, Disney Plus sendiri baru beroperasi di dua negara di kawasan Asia Tenggara, yaitu Indonesia dan Singapura. Sementara, peluncuran di Malaysia awal tahun 2021 ini mengalami penundaan. Disney pun pada tahun ini baru memastikan akan hadir di Hong Kong dan belum masuk ke negara Asia Tenggara lainnya.
Aplikasi Disney Plus Hotstar. Foto: kumparan

Pukulan keras untuk operator TV kabel

Langkah berani Disney tersebut dapat mengganggu bisnis langganan TV kabel di negara yang terdampak, termasuk Indonesia. Channel-channel Disney dan Fox telah menjadi daya tarik yang besar dari paket penawaran langganan TV kabel yang ditawarkan oleh provider seperti, First Media, Transvision, IndiHome dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Analis investasi, Richard Greenfield mengatakan paket berlangganan TV berbayar telah dirusak oleh strategi perusahaan yang mendukung bisnis layanan streaming. Mereka, seperti Disney lebih mengutamakan rilis konten eksklusif di platform streaming sendiri daripada memasukkan pada program channel mereka di TV kabel.
"Semua hal yang dipedulikan konsumen tidak ada dalam paket," kata Greenfield. Dia secara khusus mencatat bahwa Disney menempatkan acara terbaiknya seperti "WandaVision" di Disney Plus, daripada di Disney Channel.
Penutupan lima channel olahraga mungkin juga berimplikasi. Banyak pelanggan TV kabel yang tertarik pada hak siaran yang dimiliki channel-channel olahraga milik Disney, seperti F1 dan Australia Terbuka, Australian Open, U.S. Open, French Open dan Wimbledon.