Elon Musk Jadi Sorotan Usai Bilang Jepang Akan Punah
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Komentar tersebut diberikan Musk saat menanggapi sebuah artikel yang membahas mengenai penurunan populasi Jepang berkurang 644.000 jiwa ke 125.5 juta saja pada tahun 2021.
Cuitan Musk ini langsung menimbulkan berbagai tanggapan. Tak hanya netizen, pengamat Jepang di Twitter . Ada yang mengatakan bahwa Jepang bukan satu-satunya negara maju yang mengalami penurunan populasi.
"Apa gunanya mencuit ini?” kata pengamat dari Center for American Progress Tobias Harris, sebagaimana dikutip The Guardian.
“Kecemasan seputar masa depan demografis Jepang bukan tentang 'Jepang pada akhirnya akan lenyap' tapi tentang dislokasi sosial yang mendalam yang terjadi akibat dari penurunan ke tingkat populasi yang lebih rendah,” lanjutnya.
Namun, ada juga yang menggunakan tweet Musk untuk mengkritik upaya setengah hati pemerintah Jepang untuk meningkatkan angka kelahiran di ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.
Populasi Jepang sendiri diketahui mencapai puncaknya pada tahun 2008, namun terus menurun tiap tahunnya menjadi sekitar 125 juta orang pada tahun 2021. Meski Jepang mencatatkan 831.000 kelahiran pada tahun lalu, jumlahnya masih berbeda jauh dibandingkan angka kematian yang mencapai 1,44 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Cemas dengan peradaban manusia
Musk memang diketahui pernah beberapa kali menyatakan kekhawatirannya soal penurunan angka kelahiran global akibat 'resesi seks' di sejumlah negara.
“Tidak ada cukup orang. Saya tidak bisa cukup menekankan ini, tidak ada cukup orang," tegas Musk di acara Wall Street Journal, Desember silam. Menurutnya, tingkat kelahiran yang rendah dan menurun dengan cepat adalah salah satu risiko terbesar bagi peradaban manusia.
Komentar ini dilontarkan Musk ketika muncul tren di mana semakin banyak orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Diketahui beberapa alasannya adalah kekhawatiran soal perubahan iklim yang semakin terasa dan kesenjangan.