Elon Musk Kembalikan Akun Twitter Donald Trump, Ini Jawaban Trump

21 November 2022 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum menjelang pemilihan paruh waktu, di Mesa, Arizona, AS, Minggu (9/10/2022). Foto: Brian Snyder/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rapat umum menjelang pemilihan paruh waktu, di Mesa, Arizona, AS, Minggu (9/10/2022). Foto: Brian Snyder/REUTERS
ADVERTISEMENT
Elon Musk mengatakan akan mengembalikan akun Twitter Elon Musk yang telah di-suspend permanen (20/11). Keputusan tersebut Musk ambil setelah menyelenggarakan polling di tweet sehari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Pada 19 November 2022, Musk membuat jajak pendapat “kembalikan mantan presiden Trump”. 15 juta responden menjawab dengan 51,8 persen memilih “Ya.”
Kemudian, 20 November, Musk mengatakan mengembalikan akun Trump. Terpantau Minggu (20/11) akun Donald Trump (@realDonaldTrump) sudah muncul lagi.

Donald Trump menolak: Lebih baik di Truth Social

Trump, yang sudah diberi tahu bahwa akun Twitter-nya dikembalikan, menolak untuk kembali ke Twitter, dan memilih tetap di media sosial buatannya, Truth Social.
“Saya pikir engagement-nya (Truth Social) lebih baik dari Twitter,” ungkap Trump (20/11).
“Mereka punya banyak masalah di Twitter . . . masalahnya banyak, dan engagement-nya negatif. Dan kalian punya banyak bot dan akun palsu.”
Trump juga mengatakan banyak orang yang sudah berganti ke Truth Social, dan tidak akan kembali ke Twitter.
ADVERTISEMENT
Truth Social ini adalah aplikasi medsos buatan Donald Trump. Foto: Shutter Stock

Penyebab Trump diblokir

Trump diblokir di hampir semua media sosial pada Januari 2021 lalu. Mereka kompak memblokir akun media sosial mantan presiden yang gagal terpilih tersebut karena menghasut massa untuk menggeruduk Capitol (gedung DPR AS), yang kala itu ada rapat antara anggota Kongres dan Senat yang membahas pengesahan Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih.
Trump menolak hasil Pilpres, di mana ia dinyatakan kalah melawan calon dari Partai Demokrat, Joe Biden. Trump mengajak pendukungnya untuk bersama-sama menyerbu Capitol, yang kemudian memicu kericuhan dan memakan korban setidaknya 5 korban jiwa.
DPR Amerika Serikat atau Capitol Hills. Foto: Sebastian Portillo/Shutterstock
Manajemen media sosial mengeklaim bahwa status dan postingan Trump (di Twitter dan Facebook) per tanggal 6 Januari 2021, di mana kejadian tersebut berlangsung, adalah bentuk hasutan kekerasan.
ADVERTISEMENT
Twitter mulanya memberikan suspend kepada Trump beberapa hari, kemudian menjadi vonis blokir seumur hidup. Sementara Facebook memperpanjang suspend dari beberapa hari menjadi 2 tahun.
Semua media sosial dan platform, mulai dari Apple, Amazon, Discord, Snapchat, Pinterest, Reddit, hingga TikTok, mengikuti langkah kedua media sosial tersebut.

Elon Musk pecat eksekutif yang blokir Trump

Keputusan memblokir Trump dari platform diusulkan oleh kepala keamanan Twitter saat itu, Vijaya Gadde. Gadde meyakinkan Jack Dorsey (yang saat itu masih CEO) dan eksekutif lain untuk memberlakukan blokir permanen untuk mantan presiden AS tersebut.
Per 28 Oktober 2022, di hari pertama Musk menjadi pemilik tunggal dari Twitter, ia langsung memecat Vijaya Gadde, bersama dengan CEO Parag Agrawal, dan CFO Ned Segal, dan penasehat umum Sean Edget.
ADVERTISEMENT
Musk sudah menjelaskan niatnya untuk mengembalikan akun mantan presiden tersebut sejak rencana akuisisi pertama kali diumumkan April 2022 lalu. Kala itu ia mengatakan Twitter harus menjadi alun-alun global di mana semua pendapat berkumpul. Namun, ketika Twitter telah menjadi miliknya, Musk justru melakukan suspend atas akun-akun parodinya, dan memecat pegawai Twitter yang mengkritiknya secara terbuka.