Elon Musk Lanjutkan Akuisisi Twitter Rp 668 Triliun, Ini Alasannya

5 Oktober 2022 9:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi akun twitter Elon Musk terlihat melalui logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi akun twitter Elon Musk terlihat melalui logo Twitter. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
Elon Musk memutuskan untuk melanjutkan mengakuisisi Twitter dengan penawaran harga yang sama sebelumnya, yakni 44 dolar AS atau sekitar Rp 668 triliun. Sebuah langkah yang mengejutkan mengingat bos Tesla itu sebelumnya berusaha untuk membatalkan membeli Twitter yang disepakatinya sejak April 2022.
ADVERTISEMENT
Pihak Musk dilaporkan mengirim surat kepada Twitter yang berisi penawaran untuk melanjutkan kesepakatan dengan harga 54,20 dolar AS per saham, jika Pengadilan Kanser Delaware menyetujui untuk menunda persidangannya dan semua proses terkait kasusnya. Twitter melampirkan salinan surat dari pengacara Musk dalam laporan keuangan pada Selasa (4/10).
Twitter sendiri mengatakan pihaknya menerima surat tersebut dan bermaksud untuk menutup kesepakatan dengan harga saham asli yang ditawarkan oleh orang terkaya di dunia itu. Perusahaan berencana menerima tawaran tersebut sembari menunggu konfirmasi hakim dapat mengawasi prosesnya.
Karena ada ketidakpercayaan besar di antara kedua belah pihak, para pemimpin Twitter disebut masih mempertanyakan apakah surat tersebut memiliki manuver hukum atau tidak, menurut laporan the Washington Post yang berasal dari sumber terdekat dengan isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Tawaran CEO Tesla datang beberapa minggu sebelum kedua belah pihak berhadapan dalam persidangan yang dijadwalkan 17 Oktober 2022 mendatang. Sidang tersebut akan menyelesaikan perselisihan hukum selama berbulan-bulan antara Musk dan Twitter, menyusul langkah sang miliarder menghentikan rencananya membeli media sosial itu per Juli 2022.

Elon Musk dalam posisi lemah untuk sidang lawan Twitter

Elon Musk, CEO Tesla. Foto: Joe Skipper/Reuters
Dalam sebuah email kepada karyawan Twitter, Penasihat Umum Twitter Sean Edgett memberi tahu bahwa mereka berniat untuk untuk menutup transaksi pada 54,20 dolar AS per saham.
Pakar hukum mengatakan kesediaan Musk untuk menutup kesepakatan tersebut menunjukkan bos SpaceX itu mungkin telah menyadari posisinya lebih lemah daripada yang diinginkan untuk pergi ke persidangan.
“Musk akhirnya mendengarkan pengacaranya,” kata Anat Alon-Beck, seorang profesor hukum bisnis di Case Western Reserve University. “Dia bodoh jika tidak mencoba membeli perusahaan sekarang dan menghindari digulingkan.”
ADVERTISEMENT
Pendapat serupa juga disampaikan Dan Ives, seorang analis Wedbush Securities. Ia menyebut langkah pembelian kembali ini mengartikan Musk sadar ia berada di posisi lemah.
“Ini adalah tanda yang jelas bahwa Musk menyadari menuju ke Pengadilan Delaware bahwa peluang menang versus dewan Twitter sangat tidak mungkin,” Dan Ives, seorang analis Wedbush Securities. “Kesepakatan $44 miliar ini akan diselesaikan dengan satu atau lain cara.”