Elon Musk Mau 'Halalkan' Bitcoin Lagi untuk Beli Mobil Tesla, Ini Syaratnya
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
MMusk memastikan bahwa Tesla akan melanjutkan transaksi Bitcoin, setelah mengkonfirmasi ada penggunaan energi bersih dan terbarukan yang wajar oleh para penambang.
"Ketika ada konfirmasi penggunaan energi bersih yang wajar (~50%) oleh para penambang dengan tren masa depan yang positif, Tesla akan kembali mengizinkan transaksi Bitcoin,” tulis Musk dalam sebuah tweet pada hari Minggu (13/6).
Musk juga mengatakan bahwa Tesla menjual sekitar 10 persen kepemilikannya untuk mengkonfirmasi bahwa Bitcoin dapat dilikuidasi dengan mudah tanpa memindahkan pasar. Hal ini dilakukan untuk menjawab tuduhan Musk dan Tesla memanipulasi pasar dan seharusnya dilakukan penyelidikan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
Komentar Musk di media sosial tentang cryptocurrency sering membuat harga melonjak atau jatuh, tetapi tampaknya pernyataan soal kembalinya transaksi Bitcoin di Tesla hanya memiliki sedikit efek langsung.
ADVERTISEMENT
Dalam cuitan kali ini, harga Bitcoin naik sekitar 10 persen dengan harga satu Bitcoin di level 39.500 juta dolar AS atau sekitar Rp 561 juta. Hal ini merupakan angin segar untuk para penambang dan investor cryptocurrency .
Menilik ke belakang, Musk sempat membuat keputusan besar pada bulan Mei lalu, bahwa Tesla tidak akan lagi menerima Bitcoin untuk pembelian mobil, dengan alasan masalah lingkungan yang sudah lama berkembang. Harga Bitcoin turun lebih dari 10 persen saat pengumuman itu.
Pada bulan Februari, Tesla mengungkapkan telah membeli 1,5 miliar dolar AS Bitcoin dan akan menerimanya sebagai bentuk pembayaran untuk mobil. Tetapi produksi cryptocurrency bertentangan dengan misi perusahaan menuju masa depan tanpa emisi.
Energi yang digunakan untuk menghasilkan Bitcoin saja setara dengan jejak karbon tahunan Argentina, menurut Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index. Penambangan Bitcoin adalah proses yang sangat memakan banyak energi listrik. Karena jumlah Bitcoin yang dapat ditambang terbatas dan komputer harus memecahkan algoritma yang semakin sulit untuk mendapatkan Bitcoin sehingga menggunakan banyak listrik.
ADVERTISEMENT