news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Elon Musk Pernah Ajak Meeting Semua Stafnya Jam 1 Pagi Hari Minggu, Ada Apa?

26 Januari 2021 6:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. Foto: Mike Blake/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. Foto: Mike Blake/Reuters
ADVERTISEMENT
Pria terkaya di dunia, Elon Musk, memang terkenal dengan gaya kepemimpinan yang tergolong aneh. Ia ketahuan pernah mengadakan meeting atau rapat dengan seluruh stafnya di SpaceX pada hari Minggu jam 01.00 pagi.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi pada Minggu, tanggal 23 Februari 2020. Ketika waktu masih menunjukkan pukul 01.00 dini hari, Elon Musk menggelar rapat dengan seluruh staf di pabrik pesawat ruang angkasa SpaceX di Pantai Boca Chica, Texas, AS.
Pembahasan utama dalam rapat tersebut adalah soal mengapa pabriknya tidak bisa beroperasi 24 jam dalam 7 hari untuk membangun sistem roket Starship yang pada akhirnya akan membawa awak dan kargo ke Mars.
CNBC melaporkan, saat itu tim teknik Musk menjelaskan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak karyawan untuk bekerja dalam sistem sif. Kemudian 48 jam setelah rapat itu selesai, SpaceX langsung mempekerjakan 252 pegawai baru, menggandakan tenaga kerja di pabrik itu.
Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX Foto: Peluncuran Roket Falcon Heavy milik SpaceX
Sketsa tersebut menceritakan tentang bagaimana rasanya bekerja di bawah kepemimpinan Musk, yang mungkin tidak pernah dibayangkan oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Presiden SpaceX, Gwynne Shotwell, bergabung dengan perusahaan roket itu pada tahun 2002 sebagai karyawan no. 7. 16 tahun kemudian, Shotwell mengaku masih suka bekerja untuk Musk. Tapi dia juga mengakui membutuhkan konsentrasi tinggi.
“Tidak diragukan lagi bahwa Musk sangat agresif pada jadwal waktunya, tapi terus terang, itu mendorong kami untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik dan lebih cepat,” katanya dalam bincang TED edisi 2018.
“Saya pikir sepanjang waktu dan semua uang di dunia tidak menghasilkan solusi terbaik, jadi memberikan tekanan pada tim untuk bergerak cepat sangatlah penting.”
Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX. Foto: REUTERS/Monica Almeida
Shotwell mengatakan, dia harus belajar untuk mendengarkan dan berpikir sebelum menolak perintah atau ide Musk yang berani dan berisiko.
“Pertama-tama, ketika Elon mengatakan sesuatu, Anda harus berhenti sejenak dan tidak langsung berseru, ‘Yah, itu tidak mungkin,’ atau, ’Tidak mungkin kami akan melakukan itu. Saya tidak tahu bagaimana caranya.′ Jadi Anda menutupnya, dan Anda memikirkannya, dan Anda menemukan cara untuk menyelesaikannya,” tutur Shotwell.
ADVERTISEMENT
Max Hodak, CEO Neuralink, perusahaan yang juga dimiliki Musk untuk membuat chip yang menghubungkan manusia dengan komputer, memiliki pengalaman serupa. Hodak sangat kagum dengan optimisme yang dimiliki Musk.
“Elon memiliki optimisme yang luar biasa, di mana dia akan menembus batasan yang dibayangkan dan menunjukkan kepada Anda bahwa sebenarnya lebih banyak lagi yang mungkin dari yang Anda pikirkan saat ini,” kata Hodak pada tahun 2019 di California Academy of Sciences.
Untuk bekerja dengan Elon Musk di dua perusahaan miliknya, SpaceX dan Tesla, tidak dibutuhkan syarat gelar sarjana. Ia bahkan Saya tidak peduli jika calon karyawannya cuma lulusan SMA.