Facebook Blokir Akun Wylie, Si Pencuri Data untuk Kampanye Trump

19 Maret 2018 13:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Christopher Wylie. (Foto: Twitter @DharmaMum)
zoom-in-whitePerbesar
Christopher Wylie. (Foto: Twitter @DharmaMum)
ADVERTISEMENT
Akun Facebook salah satu orang yang berperan dalam pencurian data pengguna Facebook untuk kampanye Trump pada pemilu 2016, Christopher Wylie (28), resmi diblokir pada Minggu (18/3) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari businessinsider (19/3), akun Facebook Wylie diblokir setelah adanya pemberitaan dari The New York Times dan The Guardian soal peran Wylie dalam kampanye pemenangan Trump di 2016 lalu. Wylie berperan besar dalam upaya tersebut, mulai dari konsep hingga pengawasan di Cambridge Analytica. Diketahui dari beberapa wawancara tersebut, Cambridge Analytica telah mencuri jutaan pengguna Facebook untuk memenangkan Trump saat kampanye lalu.
"Kami mengeksploitasi Facebook untuk mencuri jutaan profil milik masyarakat. Dan membangun sebuah sistem dengan memanfaatkan semua informasi yang kita dapat dan menargetkan ‘sisi gelap’mereka. Seperti itulah perusahan kami dibuat," ujar Wylie dilansir The Guardian (19/3).
Dalam wawancara yang dipublikasikan The Guardian pada hari minggu (18/3), Wylie merinci bagaimana Cambridge Analytica mencuri lebih dari 50 juta data Facebook. Menurutnya aktifitas tersebut dilakukannya dari bulan Juni-Agustus 2014. Mengutip pemberitaan New York Times, pencurian data yang dilakukan oleh Cambridge Analytica tersebut merupakan salah satu pencurian data terbesar dalam sejarah Facebook.
ADVERTISEMENT
Dari aktivitas tersebut, pada 2016, Wylie sudah mendapat peringatan dari Facebook. Kala itu, Facebook melalui pengacaranya menginstruksikan Wylie untuk menghapus semua data yang ia dapat. Namun yang memprihatinkan, menurut Wylie, setelah peringatan yang ia terima pada 2016 tersebut, pihak Facebook tidak pernah lagi menanyakan apakah pihaknya sudah menghapus data-data tersebut atau belum.
Sebelum memblokir akun Wylie, pihak Facebook menyatakan telah lebih dulu menangguhkan aktivitas Cambridge Analytica setelah menemukan kebijakan data pribadi mereka dilanggar. Dengan penangguhan tersebut, Cambridge Analytica dan korporasi induknya, Strategic Communication Laboratories (SCL), sudah tidak dapat menampilkan iklan atau mengelola akun milik klien mereka.