Facebook Digugat karena Kasus Pembunuhan Kakek 74 Tahun
ADVERTISEMENT
Sebuah keluarga dari seorang pria di Cleveland, Amerika Serikat, mengajukan gugatan kepada Facebook. Mereka percaya Facebook seharusnya bisa berbuat banyak untuk mencegah pembunuhan, namun perusahaan ini dinilai tidak bertindak apa pun.
ADVERTISEMENT
Pembunuhan ini terjadi pada Robert Godwin, Sr. (74) pada April 2017. Ia dibunuh oleh Steve Stephens (37) yang telah mengumumkan niat untuk melakukan pembunuhan melalui fitur Facebook Live. Dalam aksinya, Stephens kemudian bertemu dengan Godwin di jalan lalu mendekati Godwin, dan menembaknya.
Dalam gugatan hukum, keluarga Godwin berpendapat Facebook telah lalai dengan menanggapi sebuah rencana pembunuhan yang seharusnya bisa dipantau melalui jaringan sosial. Facebook disebut "secara sengaja, jahat, beritikad buruk, dan dengan sembrono mengabaikan hak-hak Godwin."
Tuntutan hukum ini diajukan di pengadilan Cuyahoga County Clerk of Courts pada tanggal 19 Januari 2018.
Menurut pihak keluarga, Facebook seharusnya memiliki kemampuan untuk "memilah-milah, menganalisis, dan mensintesis informasi" yang dikumpulkan oleh individu secara real-time.
ADVERTISEMENT
"Facebook memiliki pengetahuan ini, dan kemampuan untuk mengingatkan petugas penegak hukum, dengan waktu yang cukup untuk bertindak dan mencegah kematian Robert Godwin, Sr.," kata pihak keluarga dalam dokumen gugatan.
Stephens sendiri memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri setelah ia diburu oleh kepolisian Pennsylvania pada 18 April 2017.
Stephens frustasi dan putus asa dengan masalah utang dan percintaan sehingga ia melampiaskan emosi dengan cara membunuh sebanyak mungkin orang-orang tidak bersalah. Di Facebook Live, Stephens berkata dirinya membunuh banyak orang lain juga.
Facebook Hapus Video Pembunuhan Live
Video live streaming Facebook Live yang diunggah Stephens bertahan sekitar dua jam di linimasa sebelum akhirnya dihapus oleh Facebook.
Media sosial buatan Mark Zuckerberg ini juga dikritik karena waktu yang dibutuhkan untuk menghapus konten video pembunuhan membutuhkan waktu lama.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, Facebook berdalih jika video tersebut dapat bertahan selama dua jam karena belum ada pengguna yang melaporkan. Facebook menonaktifkan akun Stephens 23 menit setelah itu.
Pembunuhan Godwin hanyalah salah satu dari banyak kejadian yang melibatkan Facebook. Sebelumnya, seorang pria membunuh dua jurnalis di Virginia pada bulan Agustus 2015, lalu merekam kejahatan tersebut dan mengunggah ke Facebook dan Twitter. Facebook dan Twitter masing-masing menangguhkan akun pembunuh di situs mereka dalam hitungan menit.
Facebook juga telah memberikan tanggapan atas banyaknya aksi-aksi yang tidak pantas masuk sebagai konten.
"Kami ingin orang merasa aman menggunakan Facebook, oleh karena itu kami memiliki kebijakan yang melarang ancaman langsung, serangan, ancaman serius terhadap keselamatan publik maupun pribadi, dan aktivitas kriminal lainnya," kata Natalie Naugle, Penasehat Umum Facebook.
ADVERTISEMENT
"Kami memberi orang alat untuk melaporkan konten yang melanggar kebijakan kami, dan segera bertindak untuk menghapus konten yang melanggar saat dilaporkan kepada kami. Kami bersimpati kepada keluarga korban, yang mengalami kerugian tragis dan tidak masuk akal," terangnya.