Game eFootball 2022 Rilis, Langsung Banjir Kritik: Wajah Messi 'Beler'

2 Oktober 2021 17:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Screenshot in-game wajah Messi di eFootball 2022. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot in-game wajah Messi di eFootball 2022. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
eFootball 2022 resmi meluncur di konsol PlayStation 4 (PS4), PS5, Xbox, PC, hingga HP Android dan iPhone. Meski baru dirilis, game sepakbola ini langsung mendapat sambutan negatif.
ADVERTISEMENT
Game besutan Konami itu dikritik banyak gamer dunia karena menampilkan grafis yang tidak memuaskan. Wajah para pesepakbola di dalamnya dianggap aneh, hingga menjadi sasaran netizen untuk dijadikan meme di Twitter.
eFootball sendiri merupakan game sepak bola terbaru dari Konami untuk menggantikan Pro Evolution Soccer (PES), yang jadi andalan pengembang game itu dalam beberapa dekade terakhir. Game ini bisa di-download secara gratis dan dapat dimainkan lintas platform.
Namun, tak lama setelah rilis pada Kamis (30/9), kritikan pedas mulai mengalir di media sosial untuk game tersebut.
Para pemain mengeluhkan grafis wajah pemain yang aneh. Sejumlah screenshot yang banyak beredar terdiri dari Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, hingga Raphael Varane yang memiliki wajah ‘beler’ seperti orang baru bangun tidur.
ADVERTISEMENT
Selain persoalan wajah, eFootball 2022 juga dikritik karena memiliki glitch pada animasi pergerakan pemain. Salah satu pemain eFootball membagikan glitch aneh ini yang membuat Ansu Fati berlari seperti Naruto saat menggiring bola.
Masalah grafis dan glitch ini pada akhirnya berujung pada penilaian yang buruk di platform Steam. Game tersebut menadapat kategori review “Overwhemingly Negative” atau “sangat negatif”. Hanya 1.321 pemain (atau sekitar 9 persen) yang memberi nilai positif bagi eFootball di Steam dari total 13.803 review per Sabtu (2/10).
Menanggapi keluhan tersebut, Konami mengatakan pada hari Jumat (1/10) bahwa pihaknya telah menerima "banyak pendapat dan permintaan" tentang bug dan aspek permainan seperti kecepatan operan dan operasi pertahanan.
Tak hanya pemain dan netizen biasa, eFootball 2022 juga mendapat kritikan pedas dari Serkan Toto, seorang analis dari Kantan Games di Tokyo, Jepang. Kepada AFP, Toto menilai bahwa peluncuran eFootball terasa "terburu-buru".
ADVERTISEMENT
Toto menyarankan agar Konami untuk segera berbenah dengan melakukan perubahan radikal, kalau mereka mau bersaing dengan seri game sepak bola FIFA dari EA yang kini memimpin pasar.
"Tetapi jika kamu ingin berhadapan langsung dengan FIFA, kamu tidak bisa memaksakan produk seperti itu. Ini seperti menawarkan menu McDonald's dan mencoba bersaing dengan restoran berbintang Michelin."
Kendati menuai persepsi buruk di awal peluncurannya, eFootball masih bisa sukses, menurut David Gibson, seorang analis video game di Astris Advisory.
"Kamu tidak bisa mengatakan bahwa permainan ini sudah berakhir. Meskipun jelas ini dimulai dengan buruk dan mereka memiliki banyak masalah untuk diperbaiki, itu bisa diperbaiki," kata Gibson.
Gibson menduga Konami akan menunggu umpan balik dan mengevaluasi jumlah pemain eFootball. Perusahaan game asal Jepang itu kemungkinan akan mengambil "beberapa keputusan yang sangat sulit perlu dibuat" apakah akan menangguhkan layanan, kata Gibson.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Konami berjanji bakal memperbaiki bug grafis di game eFootball secepatnya.
"Kami akan dengan tulus menerima apa yang telah kami terima dan mencoba melakukan perbaikan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan berbahasa Jepang.
"Kami berencana untuk memperbarui judul secara terus-menerus, meningkatkan kualitas, dan menambahkan konten sedikit demi sedikit," kata Konami, sembari menambahkan bahwa mereka akan mensurvei pemain untuk mengumpulkan pendapat tambahan sebelum merilis pembaruan pada Oktober 2021.