Ghozali Manusia Rp 1,5 Miliar dari Selfie NFT, Cuan 10 Persen per Foto

15 Januari 2022 9:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa Indonesia Sultan Gustaf Al Ghozali, yang menjadi sensasi internet setelah mengubah ratusan selfie-nya menjadi token non fungible (NFT) dengan koleksinya diperdagangkan dengan total transaksi lebih dari 1 juta USD. Foto: Daffa Ramya Kanzuddin / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Indonesia Sultan Gustaf Al Ghozali, yang menjadi sensasi internet setelah mengubah ratusan selfie-nya menjadi token non fungible (NFT) dengan koleksinya diperdagangkan dengan total transaksi lebih dari 1 juta USD. Foto: Daffa Ramya Kanzuddin / AFP
ADVERTISEMENT
Sultan Gustaf Al Ghozali, seorang mahasiswa animasi jurusan di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, mendadak sugih usai menjual koleksi selfie-nya lewat akun Ghozali Everyday di platform marketplace NFT OpenSea. Per Kamis (13/1), ia mengaku telah meraup Rp 1,5 miliar dari berdagang NFT swafoto tersebut.
ADVERTISEMENT
Ghozali bisa mendulang cuan lebih banyak lagi selama NFT foto selfie-nya terus diperjualbelikan oleh para kolektor. Sebab, jual-beli NFT memungkinkan seniman pembuatnya untuk meraup beberapa persen dari hasil transaksi yang baru.
"Total pendapatan saya sudah dapat pendapatan total Rp 1,5 miliar lebih," ujar Ghozali saat ditemui di kampus Udinus, Semarang, Kamis (13/1). "Itu nilai dari keseluruhan yang beli, ada yang bilang sampai Rp 12 M. Tapi saya misal ada yang beli foto saya lagi misal Rp 20 juta saya dapat 10 persen begitu terus."
Koleksi foto selfie Ghozali Everyday ia buat sejak 2017 hingga 2021 lalu. Koleksi tersebut berisikan 933 foto selfie Ghozali di depan komputer dengan raut wajah datar.
ADVERTISEMENT
Ghozali menyebut bahwa tujuannya membuat koleksi foto selfie tersebut sebenarnya hanya untuk sebagai konten video time lapse di YouTube. Namun, seiring dengan kemunculan NFT, dia menganggap bahwa mungkin lucu jika foto selfie tersebut ia jual sebagai koleksi bagi orang lain.
"Aslinya itu saya foto setiap hari buat animasi time lapse lima tahun nanti jadi video gitu," cerita Ghozali ketika ditemui di kampusnya pada Kamis (13/1).
NFT merupakan akronim dari non-fungible token. Ia merupakan token unik yang merepresentasikan sebuah karya digital – baik itu foto, musik, video, hingga meme.
Kemunculan NFT didasarkan pada sulitnya menjaga orisinalitas karya digital di era internet.
Ketika internet belum ada, sebuah karya seni seperti lukisan mendapatkan nilai tinggi karena orisinalitasnya — karya tersebut adalah satu-satunya dan unik. Namun, seiring perkembangan digital, orisinalitas mulai terkikis. Kamu bisa dengan mudah download suatu karya lukisan digital dan menduplikasinya terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Lewat NFT ini, suatu karya bisa dijamin orisinalitasnya. Seseorang dapat mengeklaim orisinalitas suatu karya digital karena mereka memiliki sertifikatnya (yang berupa token).
Seseorang yang membeli karya seni NFT sebenarnya tak memiliki objek karya tersebut. Mereka hanya memiliki token yang merepresentasikan kepemilikan objek karya yang dibeli.
Dalam beberapa kasus, pembelian karya seni NFT juga melibatkan kontrak yang memungkinkan sang seniman tetap memiliki hak cipta atas karya yang dia jual. Artinya, sang seniman tetap bisa menduplikasikan karya NFT yang telah dibeli dan menjual duplikasi tersebut.
Sultan Gustaf AL Ghozali di Gedung Rektorat Udinus. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Awalnya, harga sebuah NFT Ghozali hanya 0.001 Ethereum atau sekitar Rp 50.000. Namun, popularitasnya di komunitas NFT global mendorong harga foto-foto selfie Ghozali terus naik hingga mencapai puluhan juta rupiah per foto.
ADVERTISEMENT
Koleksi yang berisikan 933 foto selfie Ghozali di depan komputer itu turut dibeli beberapa pesohor Indonesia, termasuk Chef Arnold.
"Aku sangkanya si enggak ada yang beli, makanya harganya saya patok awal di 3 dolar AS, memang sengaja biar enggak ada yang beli. Tapi dipromosiin oleh komunitas NFT Indonesia. Terus orang luar jadi ikutan beli, bahkan Chef Arnold juga beli. Belinya bahkan sampe 25 gitu. Itu foto wajah saya," ucap Ghozali sambil tertawa.
Pungkas Riandika, selaku CEO Kolektibel.com yang menyediakan layanan NFT marketplace, menjelaskan kepada kumparanTECH sejumlah faktor yang menyebabkan NFT foto selfie Ghozali Everyday dapat laku keras. Menurutnya, foto selfie Ghozali unik dan mampu menarik minat komunitas NFT.
Pungkas menjelaskan, meskipun foto selfie Ghozali tampak seragam dan sama-sama diambil dari depan komputer, ada beberapa variasi seperti latar belakang, gaya rambut, dan lain sebagainya – yang pada akhirnya membuat tiap-tiap foto selfie unik satu sama lain.
ADVERTISEMENT
“Ketika lebih dari ratusan orang yang sepakat bahwa ini (NFT Ghozali Everyday) memang cocok disebut sebagai barang langka digital, apa pun desainnya, it doesn't matter anymore,” jelas Pungkas.