news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gojek dan Grab Tanggapi Isu Video Prank ke Driver Ojol

29 November 2019 17:21 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi YouTube Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi YouTube Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Aksi video prank yang yang tidak etis dari YouTuber terhadap mitra pengemudi ojek online (ojol) menyita perhatian publik pada pekan ini. Grab dan Gojek pun akhirnya buka suara terkait isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Kedua perusahaan ini meminta agar pelanggan menghargai kerja keras mitra mereka dalam menjalankan pekerjaan. Gojek menilai para mitranya telah berperan memberi kontribusi dan kemudahan untuk masyarakat.
Gojek mengimbau masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang dapat menganggu aktivitas mitra Gojek apalagi yang bersifat tidak pantas. Mitra pengemudi adalah bagian dari keluarga besar Gojek yang selama ini telah turut berkontribusi bagi masyarakat dalam menghadirkan kemudahan melalui pemanfaatan teknologi, sehingga patut kita hargai bersama," kata Alvita Chen, Senior Manager Corporate Affairs Gojek, 29 November 2019.
Logo baru perusahaan Gojek terpampang di atribut helm dan jaket mitra pengemudi Go-Ride. Foto: Dok. Gojek
Sementara Grab, menyinggung soal kebijakan perusahaan dalam membendung order fiktif pelanggan. Mereka memberi jalur komunikasi khusus bagi mitra pengemudi GrabFood jika mereka menerima order fiktif untuk dapat diinvestigasi lebih lanjut oleh Grab.
ADVERTISEMENT
Ichmeralda Rachman, Head of Marketing GrabFood & New Business Grab Indonesia, mengatakan jika mitra pengemudi melaporkan order fiktif dan hasil penelusuran Grab menunjukkan bukti-bukti yang akurat, maka mereka akan menghubungi mitra yang bersangkutan dan segera menetapkan proses ganti rugi secara penuh.
Grab juga menyebut bakal 'menghukum' pengguna yang nakal dengan menonaktifkan (suspend) akun jika ketahuan melakukan order fiktif.
"Kami juga akan melakukan peninjauan aktivitas pelanggan dan mengambil langkah tegas berupa penangguhan hingga penonaktifan akun pengguna Grab yang terbukti melakukan order fiktif," tegas Ichmeralda.
Ojek motor Grab. Foto: REUTERS/Beawiharta
Selain itu, Grab juga meminta pelanggan mereka untuk menghubungi tim Customer Experience perusahaan jika mereka menemukan isu terkait layanan GrabFood.
Salah seorang mitra pengemudi Gojek, Bayu Akbar (24), menilai konten video prank terhadap driver ojol menjual kesedihan orang dan merendahkan suatu pekerjaan. Di sisi lain, video prank akan menguntungkan si kreator konten besar karena mereka bisa mendapatkan uang dari Google AdSense.
ADVERTISEMENT
"AdSense itu akan jalan terus selama videonya ada di YouTube. Mereka cuma modal Rp 500.000 tapi bisa dapat lebih dari itu," kata Bayu.
Dia mengusulkan agar pihak penyedia aplikasi turut melindungi driver ojol dari order fiktif dan memudahkan mitra dalam hal pengaduan.