Gojek Raih Investasi Baru Rp 18,2 T untuk Bersaing dengan Grab

18 Maret 2020 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru Gojek di helm milik mitra pengemudi. Foto: Dok. Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Gojek di helm milik mitra pengemudi. Foto: Dok. Gojek
ADVERTISEMENT
Perusahaan on demand Gojek baru-baru ini mendapatkan suntikan dana baru senilai 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp 18,2 triliun), menurut laporan Bloomberg. Investasi baru ini disebut dirampungkan pada pekan kemarin.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Bloomberg, suntikan dana baru itu sempat dibahas di dalam memo internal perusahaan yang disampaikan oleh Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, kepada karyawan. Melalui investasi tersebut, Gojek dikabarkan berhasil meraup dana senilai hampir 3 miliar dolar AS selama putaran pendanaan seri F.
"Kami tidak berhenti karena kami masih melihat permintaan yang kuat di antara komunitas investasi untuk bermitra dengan kami," kata Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, dalam memo internal mereka. “Ada sejumlah percakapan berkelanjutan yang menarik yang akan segera dapat kami sampaikan kepada kalian," sambung mereka.
Tidak diketahui dari mana investasi baru ini berasal. Sebelumnya, sejak tahun 2019, Amazon dirumorkan berminat menjadi salah satu investor terbaru Gojek. Namun, tidak jelas apakah perusahaan e-commerce asal AS itu pada akhirnya menginvestasikan uang mereka ke Gojek.
Logo baru GOJEK Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
Sejauh ini, Gojek telah didukung oleh beberapa raksasa teknologi global seperti Google, Tencent, dan Temasek sebagai investor mereka. Menurut laporan Bloomberg, Gojek akan menggunakan dana segar tersebut untuk mengembangkan bisnisnya di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini akibat pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pendanaan tersebut juga akan mendorong bisnis Gojek dalam menghadapi persaingan dengan Grab di Asia Tenggara.
Sebelumnya, pada akhir Februari 2020, Gojek diketahui memperluas bisnis mereka dengan membeli 4,33 persen saham perusahaan taksi Blue Bird senilai Rp 411,1 miliar. Gojek juga sempat dirumorkan mau merger dengan Grab. Namun, Gojek membantah gosip itu dan menyatakan tak pernah memikirkan rencana tersebut.
Gojek saat ini telah memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS dan mendapatkan status decacorn. Tak hanya merambah bisnis transportasi online, Gojek juga hendak menjadi super daily apps yang menawarkan berbagai layanan harian seperti antar makanan, pembersihan rumah, pengiriman barang, dan pengiriman obat-obatan.