Google Ambil Tindakan Serius Usai Data Satu Juta Komputer Dicuri

13 Desember 2021 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi hacker. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi hacker. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Google mengumumkan telah menggugat dua orang Rusia yang diduga merupakan aktor dibalik malware botnet Glupteba. Malware ini membuat sebanyak 63 juta Google Docs, 1.100 akun Google dan 870 Google Ads diketahui telah menginfeksi lebih dari satu juta perangkat komputer pengguna.
ADVERTISEMENT
Botnet Glupteba adalah bagian dari malware yang dikenal mengambil kendali dari perangkat komputer Windows seseorang dan kemudian mencuri informasi sensitif korban atau melakukan penipuan melalui jaringan rumah.
Malware ini bahkan bahkan bisa membuat hacker menggunakan PC korban untuk menambang cryptocurrency. Bahkan terkadang serangan ganas itu menyebar dengan kecepatan ribuan perangkat baru per hari.
“Hari ini, kami mengambil tindakan untuk mengganggu Glupteba, botnet canggih yang menargetkan mesin Windows dan melindungi dirinya sendiri menggunakan teknologi blockchain,” kata raksasa teknologi itu dalam blog resmi perusahaan.
Logo Google. Foto: Jason Lee/Reuters
Ini adalah pertama kalinya tindakan hukum diluncurkan terhadap botnet yang diaktifkan blockchain. Klaim tuntutan Google ini diajukan ke Distrik Selatan New York, AS, untuk penipuan dan penyalahgunaan komputer, dan pelanggaran merek dagang. Mereka juga meminta perintah penahanan sementara, menurut laporan The Sun.
ADVERTISEMENT
Harapannya, langkah tersebut akan membuat penjahat dunia maya lainnya tidak melakukan hal yang sama —meskipun para ahli keamanan memiliki keraguan mereka.
“Jarang sekali orang-orang di balik operasi semacam itu pernah tertangkap, jadi seringkali yang terbaik adalah melawan aktivitas semacam itu dengan tindakan pencegahan,” kata Jake Moore, spesialis keamanan siber dari perusahaan keamanan internet ESET.
Aksi peretasan memang makin marak terjadi. Di Inggris misalnya, mereka diketahui sedang memerangi epidemi serangan peretasan yang menargetkan konsumen dan bisnis.
Karena itu, untuk dapat mencegah peretasan terjadi, kamu harus memiliki perangkat lunak antivirus dan menjalankan pemindaian reguler, serta mengganti kata sandi yang dapat ditebak dengan kata sandi unik.