Google Assistant Bakal Bisa Prediksi Penerbangan Pesawat Delay

Google Assistant di Indonesia. (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)

Google berencana menambahkan kemampuan baru pada asisten digitalnya alias Google Assistant. Dengan fitur anyar ini, teknologi machine learning di Google Assistant bakal bisa memprediksi penerbangan pesawat pengguna delay atau tidak.

Sebelumnya, Google sudah meluncurkan kemampuan prediksi delay atau tidak suatu penerbangan lewat fasilitas Google Flights. Fitur tersebut akan diimplementasi di Google Assistant sehingga pengguna bisa bertanya, "Hey Google, apakah penerbangan saya tepat waktu?"

Google mengklaim Assistant-nya memiliki tingkat akurasi hingga 85 persen dalam menebak pesawat komersial mana yang mengalami delay. Asisten digitalnya itu juga disebut bakal mampu mencari tahu penyebab penundaan tersebut.

Prediksi ini dilakukan dengan cara mengukur data catatan status penerbangan sebelumnya. Teknik tersebut dikombinasikan dengan teknologi machine learning, sehingga Google Assistant bisa memprediksi penundaan lebih cepat ketimbang menunggu konfirmasi dari pihak maskapai.

Ilustrasi pesawat delay (Foto: Pexels)

Pada machine learning, mesin akan melakukan penyisiran berdasarkan beberapa faktor, seperti lokasi, cuaca, serta maskapai penerbangan yang terlambat datang. Fitur ini menjadi satu-satunya kemampuan prediksi penerbangan yang mampu dilakukan oleh asisten digital.

Layanan lain, misalnya Siri buatan Apple, bisa memberikan informasi serupa. Namun itu hanya dalam bentuk notifikasi konfirmasi penerbangan pesawat pengguna delay, bukan prediksi.

Keistimewaan yang dimiliki Google Assistant ialah fitur ini mampu memprediksi keterlambatan pesawat sebelum pihak maskapai memberikan pengumuman. Dengan prediksi tersebut, pengguna bisa bersiap diri dengan keterlambatan pesawat dan memanfaatkan waktu agar lebih efisien.

Meskipun mendapatkan informasi penundaan keberangkatan pesawat, ada baiknya jika para calon penumpang tetap menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan yang sudah ditetapkan maskapai. Jadi, mau tak mau harus tetap ke bandara dan menunggu kepastian.

Google Assistant. (Foto: Yves Herman/Reuters)