Google Blokir Aplikasi Pemesanan Ganja di Play Store

31 Mei 2019 7:59 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Google. Foto: Arnd Wiegmann/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Google. Foto: Arnd Wiegmann/Reuters
ADVERTISEMENT
Google mengumumkan bakal melakukan pembersihan pada platform toko aplikasinya, Play Store. Raksasa teknologi itu menemukan beberapa aplikasi layanan pesan antar ganja yang tersedia Play Store.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini sama seperti platform e-commerce pada umumnya yang menampilkan produk jualannya untuk kemudian bisa dipesan oleh pelanggan. Bedanya, beberapa aplikasi itu hanya tertutup untuk melakukan transaksi pemesanan ganja.
Diketahui, beberapa tahun lalu sejumlah negara bagian Amerika Serikat telah melegalkan konsumsi ganja. Kini warga AS di negara bagian tertentu bisa bebas memiliki, mengkonsumsi atau bahkan menanam ganja sendiri di halaman rumah.
Awalnya, aplikasi pesan antar ganja ini hadir untuk mempermudah para konsumen yang membutuhkan di negara bagian yang melegalkan ganja. Nyatanya, akses pengiriman ini bisa juga dilakukan hingga ke luar negeri.
Ilustrasi daun ganja. Foto: Pixabay
Tentu tidak semua negara memberlakukan legalisasi ini. Namun dengan kehadiran aplikasi pesan antar ganja, produk yang tidak diizinkan untuk dikonsumsi secara umum di negara lain bisa masuk dan sampai tepat di tangan pelanggan dengan mudah.
ADVERTISEMENT
Menghadapi masalah ini, Google mengatakan bahwa pihaknya telah meminta para pengembang untuk mengubah kebijakan aplikasinya. Google melarang keras kehadiran aplikasi yang membantu peredaran ganja meski itu telah dilegalkan di AS.
“Kami tidak mengizinkan kehadiran aplikasi yang memfasilitasi penjualan ganja atau produk yang mengandung ganja, terlepas dari legalitasnya,” kata Google.
Ilustrasi ganja. Foto: Thinkstock
Google memberikan kesempatan bagi pihak pengembang untuk membenahi platform-nya. Mereka diminta agar mengubah kebijakannya agar bisa tetap beroperasi dan tidak kehilangan pelanggannya. Mereka bisa mengubah alur penjualan produk di luar aplikasi.
“Aplikasi-aplikasi ini hanya perlu memindahkan alur belanja di luar aplikasi itu agar bisa sesuai dengan kebijakan baru ini. Kami telah berhubungan dengan banyak pengembang dan bekerja sama dengan mereka dengan memberikan pertanyaan teknis dan membantu mereka menerapkan perubahan tanpa mengganggu pelanggan,” ungkap Google.
ADVERTISEMENT