GoTo Akhirnya Ungkap Rencana IPO Gojek - Tokopedia

19 Mei 2021 6:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tokopedia dan Gojek Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tokopedia dan Gojek Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah pengumuman merger Gojek dan Tokopedia, GoTo Group akhirnya membeberkan rencana mereka untuk melantai di bursa saham. CEO GoTo Group, Andre Soelistyo, menyebut bahwa perusahaannya akan masuk ke bursa saham sebelum akhir tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pertemuan terbatas yang dihadiri kumparanTECH, Andre mengatakan bahwa pihaknya memiliki rencana dual listing di Jakarta dan AS. Ia menjadikan Indonesia sebagai pasar prioritas dalam penawaran umum perdana (IPO) mereka.
“Mudah mudahan sebelum akhir tahun udah IPO. Indonesia pasti diprioritaskan. Ada wacana bisa dua listing. Indonesia itu perusahaan teknologi masih jarang IPO. Kami konsiderasi memikirkan dua listing juga. Mudah mudahan sebelum akhir tahun bisa melantai. Semoga kejadian. Pasti ada jalan,” kata Andre di Jakarta, Selasa (18/5).
Dia memastikan yang akan melantai di bursa nanti adalah GoTo Group selaku holding company.
GoTo resmi diperkenalkan ke publik pada awal pekan ini. Gabungan raksasa ride hailing Gojek dan platform e-commerce itu diperkirakan bernilai 40 miliar dolar AS, menurut laporan Bloomberg. Unit usahanya adalah Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.
Logo GoTo. Foto: Aditya Panji/kumparan
Mereka menjadi pemain besar bisnis digital di Indonesia, dengan layanan mencakup transportasi online, pesan antar makanan, layanan keuangan digital, dan belanja online.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengamat saham yakin bahwa masuknya GoTo di bursa saham akan meningkatkan antusiasme investor di pasar Indonesia yang menurun dalam beberapa bulan terakhir. Hal tersebut tidak mengherankan karena startup teknologi besar seperti Gojek dan Tokopedia sampai saat ini belum pernah ada yang melantai di bursa saham.
“Pasar pasti akan merespon dengan baik. Karena hasil merger Gojek dan Tokopedia berpotensi memiliki pertumbuhan revenue yang lebih tinggi dibanding bisnis lain yang dimiliki oleh para emiten yang sekarang ini sudah terdaftar,” kata Head of Research Henan Putihrai Sekuritas, Robertus Hardy, kepada kumparanTECH.
GoTo Group didukung oleh deretan investor blue-chip termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa, dan Warburg Pincus.
ADVERTISEMENT
Pemegang saham yang dahulu berinvestasi di Gojek maupun Tokopedia kini jadi investor di GoTo Group.
Pada 2020, GoTo klaim memiliki total Gross Transaction Value (GTV) secara grup lebih dari 22 miliar dolar AS pada 2020.
Di tahun yang sama, GoTo Group melayani lebih dari 1,8 miliar transaksi, lebih dari 2 juta mitra driver terdaftar, lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant), lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, serta kontribusi sebesar 2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.