Grab Catat Lonjakan Pengiriman Barang dan GrabMart Selama Pandemi Corona

5 Mei 2020 13:14 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan transportasi online, Grab. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan transportasi online, Grab. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona COVID-19 mengharuskan masyarakat Indonesia untuk berdiam di rumah demi memutus mata rantai penyebarannya. Berbagai sektor bisnis terkena dampaknya, termasuk Grab yang memiliki sejumlah layanan on-demand kebutuhan sehari-hari dalam aplikasinya.
ADVERTISEMENT
Sejak diberlakukannya imbauan physical distancing hingga adanya peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Grab mengalami kenaikan kinerja pada layanan GrabExpress. Layanan pengiriman barang tersebut melonjak sebesar 21,5 persen sepanjang Maret 2020.
Berdasarkan data Grab, pengiriman itu paling banyak dilakukan oleh social sellers alias UMKM, yakni sebanyak 40 persen. Sementara titik pengantarannya paling banyak terjadi di area perumahan dengan persentase 41,5 persen.
Selain itu, pengiriman juga terjadi di fasilitas kesehatan sebesar 13,6 persen dan bank 12 persen. Grab mengatakan perubahan kebiasaan ini terasa signifikan mengingat biasanya layanan pengiriman marak dilakukan di area perkantoran.
Ilustrasi memesan makanan via GrabFood. Foto: Toshiko/kumparan
Lonjakan penggunaan layanan juga terjadi pada GrabMart, fitur pesan-antar produk belanjaan di supermarket. Kenaikan itu sebesar 22 persen sepanjang Maret 2020 dibandingkan dengan bulan-bulan sebelum diberlakukannya PSBB.
ADVERTISEMENT
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan selama masa PSBB banyak mitra pengantaran makanan dan barang memainkan peran penting untuk memastikan masyarakat bisa melakukan aktivitas dan mendapatkan makanan serta barang kebutuhan harian dengan mudah.
“Sejak awal pandemi COVID-19 memasuki Indonesia, misi GrabForGood untuk memastikan bahwa kami dapat memanfaatkan teknologi untuk kebaikan terus kami jalankan," kata Neneng dalam siaran pers, Selasa (5/5).
Ia juga mengatakan bahwa kondisi krisis seperti ini menuntut pengusaha mikro dan juga UMKM untuk mengandalkan digitalisasi bisnis sebagai faktor penting untuk bisa bertahan. Oleh karena itu Grab juga meluncurkan program yang diharapkan bisa membantu mereka mendapatkan nilai lebih.
Beberapa bantuan itu ialah promosi dalam aplikasi, diskon spesial, dan pembuatan kategori khusus untuk UMKM. Selain itu, untuk meringankan biaya operasional, Grab merilis program cashback untuk bahan makanan pokok, potongan harga kemasan makanan hingga jasa pengantaran.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Grab juga memperluas layanan GrabExpress lewat fitur Assistant. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk belanja kebutuhan di warung atau toko kelontong yang tidak terdaftar sebagai mitra merchant.
Hal ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para mitra pengemudi untuk mendapatkan penghasilan meski jumlah pemesanan kendaraan sedang menurun karena PSBB. Mitra driver Grab menjadi salah satu kunci untuk memastikan roda perekonomian di Indonesia terus bergerak.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para mitra Grab yang terus bekerja untuk memastikan roda perekonomian di Indonesia terus bergerak. Juga kami ingin berterima kasih bagi pelanggan Grab yang terus memercayai kami untuk terus melayani setiap hari. Mari bersama melewati ini semua,” tutup Neneng.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.