GSMA Sebut Indonesia Perlu Sediakan Ekosistem Internet 5G

18 Desember 2019 19:28 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan 5G muncul dalam layar displai di booth Qualcomm di CES 2019. Foto: Steve Marcus/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Tulisan 5G muncul dalam layar displai di booth Qualcomm di CES 2019. Foto: Steve Marcus/Reuters
ADVERTISEMENT
Riset terakhir dari Global System for Mobile Communications Association (GSMA) menunjukkan, Indonesia baru akan menerapkan jaringan internet 5G pada 2025. Prediksi GSMA tersebut membuat Indonesia tertinggal 5 tahun ketimbang Malaysia dan Vietnam yang diperkirakan bakal menggelar jaringan internet mobile generasi ke-5 itu pada 2020.
ADVERTISEMENT
Meski terlambat, masalah terpenting yang dihadapi oleh Indonesia bukanlah seberapa cepat kita dapat menerapkan 5G. Menurut Head of APAC GSMA, Julian Gorman, Indonesia perlu terlebih dahulu menyiapkan ekosistem jaringan 5G agar menghasilkan dampak terhadap ekonomi digital.
"Pesan utama dari GSMA adalah banyak hal yang harus ada untuk ekonomi digital agar dapat mempercepat atau menggunakan akselerasi 5G," kata Gorman saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/12). "Indonesia perlu memberikan fokus dan prioritas terlebih dahulu untuk memastikan bahwa ekosistemnya sudah ada."
Head of APAC GSMA, Julian Gorman. Foto: Aulia Rahman/kumparan
Gorman menambahkan, selain persoalan penyediaan spektrum dan infrastruktur, pemerintah perlu menyediakan ekosistem 5G jika mereka benar-benar ingin menjalankan visi presiden untuk mengembangkan ekonomi digital. Indonesia sendiri merupakan pasar yang potensial untuk ekonomi digital.
ADVERTISEMENT
"Indonesia adalah pasar smartphone tiga teratas. Dan adopsi teknologi dalam demografi Indonesia yang relatif lebih muda dengan gelembung besar yang berada dalam kelompok usia 15 hingga 35 tahun semacam ini mendorong pertumbuh pesat ekonomi digital. Jadi semua kekuatan ini menyatukan kekuatan global potensial dalam ekosistem digital," jelas Gorman.
Dengan menyediakan ekosistem 5G, Gorman memprediksi ekonomi digital Indonesia bakal dapat melakukan hal yang lebih besar ketimbang era 4G. Di era 4G saja, kata Gorman, perusahaan digital Indonesia sudah dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui aplikasi Ruangguru.
Ilustrasi 5G. Foto: REUTERS/Sergio Perez
Untuk itu, Gorman berpesan bahwa pemerintah perlu menciptakan regulasi yang fleksibel, sedangkan perusahaan swasta perlu efisien dalam menekan biaya. Dia bilang Indonesia mestinya tak berpuas diri dengan jaringan 4G semata.
ADVERTISEMENT
"Kamu tidak berhenti. Dunia digital selalu berbahaya. Orang-orang mengira kamu berhenti. Sebenarnya, semua yang ada di dunia digital harus bersifat umum secara terus-menerus dengan cara yang sama dengan kita beralih dari 3G, ke 4G, ke 5G," katanya. "Sebenarnya layanan (digital) perlu berevolusi dan bergerak maju seiring dengan perkembangan manusia, karena di dunia digital negara bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang lengkap untuk investasi."