Hacker Ganggu Pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang

12 Februari 2018 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, tampaknya telah menjadi perhatian para hacker atau peretas.
ADVERTISEMENT
Pihak penyelenggara telah mengkonfirmasi jika mereka menjadi korban serangan siber saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 pada Jumat (9/2). Namun, mereka menolak untuk mengungkapkan sumber peretasan tersebut.
Sistem Olimpiade Musim Dingin 2018 termasuk layanan internet dan layanan televisi menjadi sasaran peretasan tersebut. Walau begitu, pihak panitia mengklaim peretasan itu tidak membahayakan hal-hal penting dalam operasional mereka.
"Mempertahankan operasi yang aman adalah tujuan kami," kata juru bicara Komite Olimpiade Internasional (IOC) Mark Adams, dikutip dari Reuters.
Pembukaan Olimpiade Pyeongchang. (Foto: AFP/David J.Philip)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Olimpiade Pyeongchang. (Foto: AFP/David J.Philip)
"Kami tidak akan mengomentari masalah ini, ini adalah masalah yang kami hadapi. Kami memastikan sistem kami aman dan mereka memang aman," tambahnya.
Ketika ditanya apakah panitia mengetahui siapa yang berada di balik serangan tersebut, Adams mengaku tidak tahu menahu.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Adams, Juru bicara panitia penyelenggara Olimpiade Pyeongchang, Sung Baik-you juga enggan membeberkan sumber serangan dan mengklaim serangan siber itu telah usai dan sistem sudah pulih kembali.
"Semua masalah telah diselesaikan dan pulih. Kami tahu penyebab masalahnya tapi masalah semacam itu sering terjadi selama Olimpiade. Jadi, kami memutuskan bersama IOC bahwa kami tidak akan mengungkapkan sumber (dari serangan siber itu)," katanya.
Banyak rumor yang beredar bahwa dalang di balik serangan siber di seremoni pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang itu adalah Rusia.
Periset keamanan Cyber ​​mengatakan mereka telah menemukan indikasi awal pada bulan Januari lalu, bahwa peretas yang berbasis di Rusia mungkin merencanakan serangan terhadap Organisasi Anti-Doping dan Olimpiade sebagai pembalasan atas pengecualian Rusia dari Olimpiade Pyeongchang.
Pembukaan Olimpiade Pyeongchang. (Foto: AFP/Sean M. Haffey)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Olimpiade Pyeongchang. (Foto: AFP/Sean M. Haffey)
Indikasi itu muncul karena Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang Rusia tampil di Olimpiade musim dingin terkait skandal doping.
ADVERTISEMENT
Namun rumor itu telah dibantah oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Kami tahu bahwa media Barat merencanakan investigasi dengan tema 'sidik jari Rusia' dalam serangan peretasan terhadap sumber informasi terkait dengan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di Republik Korea," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, kepada Reuters.
"Tentu saja, tidak ada bukti yang akan dipresentasikan ke seluruh dunia," lanjutnya.
Pembukaan Olimpiade Pyeongchang. (Foto: AFP/Jonathan Nackstrand)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Olimpiade Pyeongchang. (Foto: AFP/Jonathan Nackstrand)
Pemangku kepentingan Olimpiade telah mewaspadai ancaman dari serangan siber semacam ini dan beberapa sponsor telah mengambil asuransi untuk melindungi diri mereka dari serangan siber.