Harga Bitcoin dan Ethereum Anjlok Usai Putin Deklarasi Perang Rusia - Ukraina

24 Februari 2022 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bitcoin. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bitcoin. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Harga mata uang kripto Bitcoin dan Ethereum anjlok usai Vladimir Putin memulai invasi Rusia ke Ukraina pada Kamis (24/2).
ADVERTISEMENT
Bitcoin kini bernilai Rp 499,7 juta per keping, menandai penurunan sebesar 9,72 persen dalam 24 jam terakhir, menurut catatan CoinMarketCap. Adapun harga Ethereum anjlok 13,85 persen dalam 24 jam terakhir ke level Rp 33,5 per koin.
Menurut Edward Moya, seorang analis pasar senior di Oanda, penurunan harga mata uang kripto disebabkan oleh tren penurunan harga dalam beberapa bulan terakhir serta ketegangan geopolitik.
“Banyak investor crypto telah direndahkan oleh kehancuran terakhir,” kata Moya dalam sebuah catatan kepada klien pada Kamis (24/2), dikutip dari CNN. "Mereka ragu-ragu untuk meningkatkan kepemilikan mengingat ketidakpastian yang luar biasa untuk aset berisiko.”
Moya memperkirakan bahwa harga Bitcoin kemungkinan akan terus terganjal resistensi di level 40.000 dolar AS (Rp 575 juta) karena “ketegangan geopolitik akan mencegah aset berisiko mengumpulkan banyak reli."
ADVERTISEMENT
Ilustrasi mata uang kripto. Foto: REUTERS/Ann Wang
Serangan militer Rusia ke Ukraina dilancarkan atas perintah Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengumumkan "operasi militer khusus" saat fajar waktu setempat, mengabaikan kekhawatiran para pemimpin dunia bahwa hal itu dapat memicu perang terbesar di Eropa sejak 1945.
“Kami telah mengambil keputusan untuk melakukan operasi militer khusus,” kata Putin dalam pidatonya. Dia mengeklaim operasi militer itu ditujukan untuk "demiliterisasi dan denazifikasi" Ukraina. Ini merupakan tema propaganda pemerintah Rusia yang secara konsisten mengeklaim bahwa pemerintah Ukraina dikendalikan oleh sayap kanan.
“Kami tidak bermaksud untuk menduduki Ukraina,” kata Putin. “Kepada siapa pun yang akan mempertimbangkan untuk ikut campur dari luar: jika Anda melakukannya, Anda akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah. Semua keputusan yang relevan telah diambil. Saya harap Anda mendengar saya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Invasi Rusia di Ukraina dikritik oleh Vitalik Buterin, pendiri blockchain Ethereum kelahiran Rusia, yang menyebut bahwa keputusan Putin adalah “kejahatan terhadap rakyat Ukraina dan Rusia.”
“Sangat kecewa dengan keputusan Putin untuk mengabaikan kemungkinan solusi damai untuk perselisihan dengan Ukraina dan malah berperang. Ini adalah kejahatan terhadap rakyat Ukraina dan Rusia,” kata Buterin di Twitter, Kamis (24/2).
“Saya ingin mendoakan semua orang keamanan, meskipun saya tahu bahwa tidak akan ada keamanan,” tambahnya. “Kemuliaan bagi Ukraina.”