Harga PlayStation 5 Melambung Gara-gara Calo: Kami Ini Perantara

17 Februari 2021 8:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjualan PlayStation 5. Foto: Charly Triballe/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Penjualan PlayStation 5. Foto: Charly Triballe/AFP
ADVERTISEMENT
Sejak peluncuran PlayStation 5 atau PS5 pada akhir tahun 2020, konsol game terbaru dari Sony itu langsung menjadi incaran ribuan gamers hingga stoknya menjadi terbatas. Di tengah situasi tersebut, dimanfaatkan oleh para tengkulak yang menjual kembali PS5 dengan harga yang sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Kehadiran tengkulak ini tentu sangat meresahkan para konsumen yang menginginkan PS5 dengan harga normal. Namun di sisi lain, para tengkulak ini menganggap dirinya sebagai calo atau sebagai perantara untuk semua orang mendapatkan PS5.
Seorang pelaku yang menjalankan bisnis tengkulak PS5, Jordan bercerita kepada Forbes, mengatakan tidak suka dengan citra di publik tentang apa yang dilakukannya sebagai tindakan yang buruk.
"Tampaknya ada banyak berita yang buruk tentang industri yang sangat berharga ini, dan saya tidak merasa itu benar. Semua yang kami lakukan adalah sebagai perantara untuk barang-barang dalam jumlah terbatas,” kata Jordan.
Penjualan PlayStation 5. Foto: Charly Triballe/AFP
Jordan sendiri mengeklaim telah mendapatkan 25 unit PlayStation 5 pada bulan Januari lalu dan menjualnya kembali seharga 700 poundsterling atau sekitar Rp 13,5 juta. Padahal harga yang direkomendasikan Sony untuk PS5 di Inggris adalah 450 poundsterling atau Rp 8,7 juta.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Jordan dianggap sebagai permainan bisnis biasa atau sah saja dilakukan. Jordan mencontohkan, sebuah supermarket menjual kembali susu dari hasil peternakan dengan harga kali lebih mahal dan tidak ada konsumen mana pun yang keberatan.

Pakai bot untuk borong PS5

Meskipun dibandingkan dengan skema bisnis supermarket, apa yang dilakukan Jordan dan para tengkulak lainnya berbeda dan tidak dibenarkan. Mereka melakukan pemantauan ke setiap situs penjualan PS5 kemudian menggunakan bot yang telah diprogram untuk melakukan transaksi pembelian secara cepat dan otomatis.
Bot itu tentu mengalahkan konsumen lainnya yang juga ikut dalam proses transaksi, namun kalah cepat sehingga gagal mendapatkan PS5. Alhasil, konsumen yang gagal itu mau tidak mau membeli PS5 dari tengkulak dengan harga yang lebih mahal.
Konsol PlayStation 5. Foto: Sony
Jordan sendiri punya jaringan tengkulak bernama The Lab yang pada anggotanya diperintahkan untuk memantau ratusan situs penjualan PS5. Ia pun mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan hingga pelaporan ke polisi dari para gamer yang marah karena tidak mendapatkan PS5 harga normal.
ADVERTISEMENT
Penggunaan bot sendiri menurut Jordan tidak menjamin dapat pembelian PS5, tetapi mampu meningkatkan peluang secara besar-besaran. Ia pun membuka jasa mendapatkan PS5 menggunakan bot dan bisa dijual kembali dengan harga yang sangat tinggi.
Walaupun aksinya tetap dianggap merugikan konsumen. Jordan mengeklaim bisnis yang dilakukan memberikan kesempatan untuk yang lain mendapatkan pendapatan bahkan sisa hasil penjualannya disebut didonasikan ke sejumlah organisasi non-profit.