iCIO Jadi Komunitas Pertama yang Terima Kartu Pintar Kartin1

1 Oktober 2017 12:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kartu Kartin1. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu Kartin1. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kartu Indonesia 1 atau disingkat Kartin1, telah diluncurkan sejak Maret lalu oleh Kementerian Keuangan untuk mengintegrasikan identitas terkait data pajak warga Indonesia. Kartin1 mulai disebar ke berbagai pihak, dan komunitas yang pertama menerimanya adalah iCIO Community
ADVERTISEMENT
Perkumpulan yang diisi para eksekutif teknologi informasi di Indonesia ini, menerima Kartin1 di kantor pusat Ditjen Pajak di Jakarta, Selasa (29/9), sebagai bentuk dukungan terhadap program integrasi data nasional.
Kartin1 akan mengintegrasikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPW), BPJS, kartu kredit, SIM, dan Paspor dalam satu kartu sekaligus. Platform kartu sejenis ini juga dipakai di beberapa negara lain seperti Malaysia dengan nama My Card.
Kartu pintar Kartin1 memakai sistem identifikasi biometrik yang bisa mengintegrasikan beberapa identitas dan layanan dalam sebuah kartu. Ini merupakan pengembangan dari kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang bisa memiliki banyak kegunaan, bukan hanya untuk data pajak saja.
Kartu Kartin1. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kartu Kartin1. (Foto: Aditya Panji/kumparan)
Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi, Ditjen Pajak Kemenkeu, Iwan Djuniardi menjelaskan, Kartin1 ditujukan sebagai pelengkap dari e-KTP yg bertujuan mengintegrasikan berbagai data identitas dengan Nomor Induk Kependudukan.
ADVERTISEMENT
"Kami akan bekerjasama dengan berbagai instansi lainnya baik pemerintah maupun swasta utuk memaksimalkan semua potensi yang dimiliki Kartin1 baik sebagai platform integrasi data identitas warnaganegara maupun sistem pembayaran elektronik ke depan," ujarnya, dalam siaran pers yang diterima kumparan (kumparan.com).
Pemanfaatan teknologi informasi dalam penertiban basis data kependudukan masih menjadi persoalan yang mendasar di Indonesia. Padahal, kesadaran akan pentingnya integrasi data kependudukan ini sudah ada sejak lebih dari satu dasawarsa yang lalu, tepatnya melalui Keppres No.72/2004 tentang Single Identity Number (SIN) yang seharusnya efektif berjalan pada 2006.
iCIO Community, yang diwakili oleh Agus Wicaksono selaku chairman, berharap pengembangan platform seperti Kartin1 bisa menjadi sarana integrasi data untuk membuka peluang tersedianya solusi atas salah satu tantangan utama industri digital Indonesia.
ADVERTISEMENT