Ilmuwan Bikin Teknologi Deteksi Corona dengan Bersin ke Arah Smartphone

21 Mei 2020 11:37 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi orang yang sedang bersin. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi orang yang sedang bersin. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok ilmuwan tengah mengembangkan teknologi yang memungkinkan semua orang untuk mendeteksi infeksi virus corona pada dirinya lewat smartphone. Teknologi itu berbentuk sensor yang dipasang ke smartphone lewat port charging.
ADVERTISEMENT
Pimpinan pengembangan teknologi tersebut, Profesor dari University of Utah, Massood Tabib-Azir, mengklaim alat tersebut dapat membantu mendeteksi berbagai virus, termasuk pelacakan penyakit yang disebabkan virus corona, dalam waktu 60 detik.
Teknologi itu akan melacak partikel air liur dan mendeteksi penyakit apa saja yang terdapat dalam tubuh manusia itu.
“Jika seseorang bernapas, batuk, bersin atau meniup sensor itu, sensor akan bisa mendeteksi apakah mereka terinfeksi virus corona,” kata Tabib-Azir, dilansir New York Post.
Pekerja medis melakukan tes swab pada pekerja migran di Singapura (15/5). Foto: REUTERS/Edgar Su
Jika air liur mengandung virus, untaian DNA di sensor akan mengikat protein virus dan akan memicu hambatan listrik yang menandakan bahwa orang tersebut mengidap COVID-19.
"Sensor akan berubah warna atau secara visual menunjukkan keberadaan COVID-19 sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang," klaim Tabib-Azir.
ADVERTISEMENT
Tabib-Azir mengatakan bahwa alat deteksi virus corona lewat smartphone itu bisa tersedia dalam tiga bulan mendatang. Sebelumnya, prototipe sensor ini pernah diuji coba untuk mendeteksi virus Zika yang ditularkan nyamuk.
"Rencananya sekarang adalah memprogram untuk mengidentifikasi COVID-19 sebagai gantinya," kata Tabib-Azir.
Nantinya, perangkat ini akan diproduksi secara massal dengan harga yang terjangkau. Dengan adanya perangkat ini, akan menjadi salah satu metode untuk mendeteksi virus dengan cara yang mudah diakses untuk semua orang.
Proyek ini membuat Tabib-Azir dianugerahi hibah National Science Foundation Rapid Response alias Respon Cepat Yayasan Sains Nasional sebesar 200.000 dolar AS untuk pengembangan perangkat baru untuk membantu penanganan wabah virus corona.
Hingga saat ini, uji klinik virus corona harus dilakukan di rumah sakit dengan swab test untuk mendapatkan cairan tubuh yang paling rawan terkena virus.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir hal itu akan banyak membantu negara-negara yang terbuka dengan perangkat ini dan memberi ketenangan pikiran bahwa mereka berada di lingkungan yang aman," tambahnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.