IndiHome dan Telkomsel Jadi Lokomotif Pertumbuhan Laba Telkom Group

26 Mei 2020 20:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Telkom Indonesia. Foto: REUTERS/Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Logo Telkom Indonesia. Foto: REUTERS/Beawiharta
ADVERTISEMENT
Perusahaan telekomunikasi milik negara, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 135,57 trilliun sepanjang tahun 2019. Pendapatan tersebut tumbuh positif sebesar Rp 4,78 triliun (3,7 persen) dibanding tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Total laba bersih yang didapat Telkom mencapai Rp 18,66 triliun, tumbuh 3,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Dua entitas bisnis digital Telkomsel dan IndiHome menjadi kontributor utama pertumbuhan Telkom, karena tumbuh signifikan.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan pencapaian sepanjang 2019 menunjukkan bahwa Telkom berada pada jalur yang tepat untuk menjadi Digital Telecommunication Company. Telkom berkomitmen tinggi memperkuat kapabilitas bisnis digital untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan masyarakat Indonesia.
"Melalui berbagai segmen bisnis kami, Telkom terus berupaya untuk mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform seperti Cloud, Big Data dan IoT (Internet of Things) sesuai kebutuhan para pelanggan dalam upaya memberikan pengalaman terbaik. Kami berkeyakinan bahwa lini bisnis digital merupakan pendorong pertumbuhan bagi Telkom di masa mendatang,” kata Ririek, dalam keterangan resminya.
Paket Internet Ilmupedia Telkomsel Foto: Telkomsel
Pada segmen mobile, Telkom melalui Telkomsel, masih mengukuhkan diri sebagai operator dengan basis pelanggan terbesar di Indonesia, yaitu 171,1 juta pelanggan dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 110,3 juta pelanggan.
ADVERTISEMENT
Pendapatan Digital Business Telkomsel tumbuh cukup signifikan sebesar 23,1 persen atau Rp 10,94 triliun dan tercatat sebagai pertumbuhan tertinggi secara industri di tahun 2019 sehingga pendapatan Digital Business Telkomsel menjadi Rp 58,24 triliun. Konsumsi trafik data pun tumbuh sebesar 53,6 persen menjadi 6.558 petabyte.
Telkomsel telah membangun 23.162 Base Transceiver Station (BTS) 4G LTE baru sehingga pada akhir tahun 2019 jangkauan layanan 4G LTE mencapai lebih dari 90 persen populasi Indonesia. Sampai dengan akhir 2019, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 212.235 dengan 161.938 unit di antaranya adalah BTS 3G/4G.
Di segmen consumer, IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 28,1 persen menjadi Rp 18,3 triliun. Jumlah pelanggan IndiHome tumbuh 37,2 persen, jika dibanding akhir 2018 menjadi 7 juta pelanggan pada akhir 2019. Pencapaian ini mengukuhkan IndiHome sebagai pemimpin passar bisnis fixed broadband di Indonesia.
Layanan internet rumah IndiHome. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Total belanja modal Telkom pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp 36,59 triliun atau 27,0 persen dari total pendapatan. Belanja modal tersebut terutama digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital dengan terus membangun infrastruktur broadband yang meliputi BTS 4G LTE, jaringan akses serat optik ke rumah, jaringan backbone serat optik bawah laut dan terestrial, serta sebagian juga untuk keperluan bisnis menara.
ADVERTISEMENT
Menurut Ririek, Telkom akan melakukan antisipasi terhadap perkembangan industri yang disruptif saat ini melalui pengembangan tiga perspektif domain bisnis digital, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service.
Pertumbuhan mobile broadband di masa mendatang masih berpotensi meningkat cukup besar sejalan dengan semakin tingginya pengguna mobile data. Rata-rata konsumsi mobile data saat ini masih relatif rendah yaitu 5,2 GB per pelanggan per bulan, dibandingkan negara lain seperti Thailand atau India yang masing-masing mencapai 13 GB dan 11 GB per pelanggan per bulan.
"Melihat hal tersebut, Perseroan (Telkom) memperkirakan bahwa trafik data akan terus tumbuh signifikan dalam beberapa tahun ke depan seiring semakin beragamnya layanan digital, seperti games, video, advertising dan payment yang masih dalam fase awal pertumbuhan," ungkap Ririek.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk fixed broadband mengingat penetrasinya di Indonesia masih cukup rendah yaitu kurang dari 15 persen dari populasi rumah tangga, Telkom berkeyakinan bahwa permintaan terhadap layanan IndiHome masih akan tetap tinggi dalam beberapa tahun mendatang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.