Ini Alasan Mengapa SMS Spam Penipuan Banyak Typo dan Sering Disingkat

10 Mei 2021 7:46 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMS spam penipuan banyak typo dan sering disingkat. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SMS spam penipuan banyak typo dan sering disingkat. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang sering menerima SMS spam penipuan, seperti menang undian atau lainnya? Jika sering, coba perhatikan dengan saksama, pasti kebanyakan SMS penipuan tersebut banyak typo-nya, banyak singkatan, dan sering membawa narasi yang tidak logis.
ADVERTISEMENT
Padahal jika mau penipu, logikanya harus meyakinkan korban, sehingga pesan SMS yang disampaikan minimal bersih dari typo. Tapi ternyata, SMS penipuan yang sering typo adalah trik ampuh untuk menjaring korban. Kok bisa?
Peneliti keamanan siber dari Microsoft Research, Cormac Herley, telah menyelidiki masalah banyaknya typo pada pesan penipuan, baik email maupun SMS. Herley melakukan banyak perhitungan matematika dalam menganalisis pesan penipuan yang typo dan tingkat keberhasilannya.
Dari hasil riset itu, menarik kesimpulan bahwa para penipu tidak tertarik untuk terlihat dapat dipercaya. Mereka hanya ingin menemukan korban yang paling mudah tertipu, untuk memaksimalkan keuntungan atas usaha mereka.
Ilustrasi kirim pesan teks SMS di smartphone. Foto: relexahotels via Pixabay
Alhasil, dengan mengirimkan SMS spam penipuan yang banyak typo akan memudahkan penipu menjaring korbannya. Bagi korban yang tidak teliti membaca SMS atau memiliki tingkat pendidikan yang rendah, pasti akan langsung percaya dan masuk perangkap penipu.
ADVERTISEMENT
SMS penipuan yang disingkat juga untuk mensiasati jumlah karakter yang hanya terbatas 160 karakter. Sang penipu memanfaatkan batasan karakter tersebut, sehingga isi pesan harus disingkat.
Meskipun mengirim SMS itu adalah hal yang gampang bagi para penipu, tetapi mendapatkan uang dari korban membutuhkan banyak tenaga dan mahal. Jadi mereka ingin membujuk hanya para korban yang mereka tahu bahwa dapat ditipu sejak awal.
"Karena sifat (manusia) yang mudah tertipu tidak dapat diamati, strategi terbaik adalah membuat memancing mereka. Email atau SMS penipuan itu akan dikenali dan diabaikan oleh siapa pun yang telah cukup lama menggunakan internet untuk melihatnya beberapa kali," kata Harley dalam riset.
Ilustrasi penipuan online melalui SMS. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
Harley menjelaskan SMS penipuan yang banyak typo tidak akan efektif pada mereka yang berkonsultasi dengan keluarga atau teman untuk menanyakan kebenarannya. Atau mereka yang membaca nasihat apa pun yang disediakan oleh bank dan media soal cara menghindari SMS penipuan.
ADVERTISEMENT
Tapi, menurut Harley, akan ada saja korban yang tetap menjadi target ideal para penipu. Mereka mewakili sebagian kecil dari keseluruhan populasi di dunia. Maka dari itu, tetap waspada saat menerima SMS spam dari nomor yang tidak dikenal.