Ini Cara Gojek Bantu Pendapatan Driver yang Anjlok karena Wabah Corona

24 Maret 2020 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru Gojek di helm milik mitra pengemudi. Foto: Dok. Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Gojek di helm milik mitra pengemudi. Foto: Dok. Gojek
ADVERTISEMENT
Gojek mengumumkan dana bantuan untuk para mitra pengemudi, merchant, dan mitra lain, yang pendapatannya terdampak akibat wabah virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19. Dana ini diberi untuk mendukung stabilitas finansial para mitra sambil menunggu situasi kembali kondusif.
ADVERTISEMENT
Gojek menyadari ratusan ribu mitra pengemudi dan merchant mengalami penurunan pendapatan karena menurunnya mobilitas publik di tengah imbauan belajar, kerja, dan ibadah di rumah, guna meminimalkan risiko penularan.
Dukungan finansial yang diberi nama Dana Bantuan Mitra Gojek (Gojek Partner Support Fund) ini akan dikelola oleh yayasan yang baru dibentuk, Yayasan Anak Bangsa Bisa. Yayasan ini dibangun untuk bekerja dengan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, komunitas sosial, dan perkumpulan mitra pengemudi, untuk menentukan cara terbaik dalam menyalurkan dana bantuan. Tujuan utamanya adalah mendukung stabilitas finansial mitra pengemudi dan mitra Gojek lainnya di tengah ketidakpastian.
Layanan transportasi online GoJek Foto: Garry Lotulung/Reuters
Gojek bilang pendanaan ini berasal dari 3 sumber:
1. Co-CEO dan jajaran manajemen senior Gojek akan mendonasikan 25% dari gaji tahunan mereka selama 12 bulan kedepan;
ADVERTISEMENT
2. Anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan Gojek akan dialihkan untuk dana bantuan ini; dan
3. Proses akan dibentuk agar pihak lain juga dapat memberikan donasi, terutama para partner korporat Gojek
Dana ini akan diberikan ke para mitra yang dianggap sebagai urat nadi bisnis Gojek itu sendiri. Para mitra dinilai sebagai bagian vital dari kehidupan masyarakat yang saat ini mengalami keterbatasan ruang gerak.
Dua Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, mengatakan pandemi virus corona telah memaksa mereka untuk bekerja keluar dari zona nyaman dalam menjalankan bisnis secara dan harus cepat menyesuaikan diri.
Ilustrasi ojek online. Foto: REUTERS/Beawiharta
"Tapi jujur saja, masalah kami tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang dihadapi mitra driver, merchant dan service provider kami, di mana mata pencahariannya sangat bergantung pada perputaran roda ekonomi, yang kini tengah melambat akibat pandemi ini. Tim kami bekerja tanpa lelah dan tanpa henti untuk mengurangi beban mereka," kata kedua Co-CEO dalam sebuah pernyataan resmi.
ADVERTISEMENT
Gojek mendorong edukasi dan prosedur baru untuk memastikan kesehatan dan keselamatan mitra. Pengguna layanan Gojek pun didorong untuk memberikan tip lebih ke driver dengan menambahkan pilihan nominal tip hingga Rp 100 ribu di aplikasi.
Gojek juga memberikan skema bantuan pendapatan untuk mitra yang dinyatakan positif COVID-19.
"Kita tidak boleh lupa bahwa pada awalnya Gojek didirikan sebagai sebuah social enterprise; artinya kami selalu percaya bahwa penting bagi kami untuk selalu melakukan hal yang benar untuk masyarakat. Terutama saat ini, lebih dari sebelumnya, merupakan waktu tepat untuk bertindak berdasarkan pada jati diri kita," kata kedua Co-CEO.