Ini Kata Bos XL Axiata soal Wacana Merger dengan Smartfren

25 April 2024 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi XL Axiata. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi XL Axiata. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
XL Axiata diwacanakan merger dengan perusahaan telekomunikasi Smartfren. Presdir dan CEO XL Axiata Dian Siswarini memberi respons terbaru mengenai isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Dian menyambut baik jika dua perusahaan merger, asalkan dapat memberi dampak baik bagi industri telekomunikasi dalam negeri. Dampak baik itu baik untuk perusahaan, industri telekomunikasi, masyarakat hingga operator.
Namun, Dian mengaku pembahasan mengenai merger maupun akuisisi adalah tupoksi dari para pemegang saham.
“Aksi korporasi akan memberikan situasi industri yang lebih sehat lebih baik. Tapi tentu saja kalau urusan aksi korporasi, seperti merger, akuisisi itu ranah pemegang saham,” kata Dian dalam acara Halalbihalal bersama media di XL Tower, Kamis (25/4).
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini saat berkunjung ke kantor kumparan, Jumat (21/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Kalau diskusi yang terjadi dan sampai saat ini tidak ada atau belum ada, tadi kalau ditanya hilalnya, belum ada kepastian. Hanya memang semua pemegang saham baik XL maupun yang lain selalu melihat peluang konsolidasi.”
ADVERTISEMENT
Wacana merger XL Axiata dengan Smartfren ini sebelumnya mendapat sambutan positif dari Menkominfo Budi Arie. Budi mendukung aksi korporasi kedua pihak terjadi demi membawa banyak keuntungan, seperti kualitas layanan lebih bagus dan harga lebih kompetitif.
Namun, sampai saat ini, Dian Memastikan bahwa aksi merger belum menemui perkembangan terbaru terkait aksi perusahaan.
“Sampai saat ini tak ada belum ada, jadi belum ada kepastian. Hanya memang semua pemegang saham baik XL atau yang lain selalu lihat peluang konsolidasi akan membawa sinergi dan juga industri yang baik. Jadi jawabnya kami belum melihat hilal,” kata Dian.
“Kalaupun itu (merger) nanti terjadi pasti ada disclosure sesuai dengan peraturan yang ada.”