Instagram Tandai Posting Terakhir Gatot Nurmantyo sebagai Informasi Salah

19 Maret 2020 23:20 WIB
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Instagram melabeli unggahan terakhir Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tentang ajakan tetap ke masjid di tengah wabah virus corona, sebagai false information atau informasi salah. Karena dilabeli hoaks, konten fotonya diburamkan oleh Instagram setelah dilakukan cek fakta oleh Tirto.id selaku pihak ketiga fact-checkers independen yang menjalin kerja sama dengan Facebook di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan tersebut, Gatot membagikan gambar seorang pria berpakaian serba putih tampak bersujud di dalam masjid. Caption di bawah gambar dibuka dengan kalimat “Untuk kita renungkan. Sepertinya ada yang keliru..?? Di negeri asalnya covid-19-cina, yg penganut paham komunis dan sebagian besar tdk beragama beramai-ramai mendatangi Masjid dan Belajar Berwudhu hingga mengikuti Sholat Berjamaah. Namun di negeri Mayoritas Muslim justru sebaliknya..?? Mereka beramai-ramai Mengaungkan phobia dgn Masjid. Seakan-akan Masjid sebagai Sumber Penularan Covid-19..??”.
Gatot mengungkap bahwa masjid bukan tempat yang harus ditakuti di tengah wabah virus corona. Justru, menurutnya, umat Muslim harus diimbau untuk senantiasa menjaga wudhu dan salat berjemaah karena masjid adalah tempat berlindung dari segala bencana.
Gambar yang diunggah pada 17 Maret 2020 itu masih dilabeli sebagai informasi salah oleh Instagram.
ADVERTISEMENT
Pengecek fakta tak memberi penjelasan detail soal label salah itu di platform Instagram, namun memberi tautan artikel berjudul Hoaks Gatot Nurmantyo Soal Warga China Berbondong-bondong ke Masjid.
Instagram melabeli konten Gatot Nurmantyo sebagai "informasi salah". Foto: Dok. Selli Nisrina Faradila/kumparan
Adapun label “informasi salah” merupakan fitur yang disediakan Instagram bagi 45 pemeriksa fakta pihak ketiga di seluruh dunia yang terverifikasi melalui Jaringan Pemeriksaan Fakta Internasional untuk membantu mengindentifikasi, meninjau, dan melabeli konten hoaks.
Alur identifikasi suatu konten sebagai informasi hoaks melewati mekanisme berikut: pengecek fakta meninjau informasi palsu di Instagram, kemudian algoritma Instagram akan mempersulit pencarian konten tersebut.
Instagram memperlakukan konten hoaks selayaknya konten sensitif, sehingga pengguna memiliki opsi untuk tidak melihat konten yang informasinya palsu. Sama seperti konten sensitif, pengguna masih bisa melihat konten hoaks tersebut dengan menekan opsi See Post di bagian bawah gambar, dan ada penjelasan mengapa konten tersebut diberi label khusus.
Pengecek fakta pihak ketiga dan Instagram melabeli konten Gatot Nurmantyo sebagai "informasi salah". Foto: Dok. Selli Nisrina Faradila/kumparan
Penjelasan itu bisa ditemukan dengan menekan tombol ‘See why fact-checkers say this is false’. Kemudian muncul beberapa fakta soal posting-an tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus seperti ini, pemilik konten bisa mengajukan banding dari aplikasi kalau merasa keputusan Instagram itu salah.
Pemerintah Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat melakukan aktivitas di rumah, mulai dari belajar, bekerja, hingga ibadah. Langkah ini dinilai dapat meminimalkan rantai penularan virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Kendati imbauan telah dikeluarkan, sejauh ini masih banyak perusahaan yang tak membuat kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH). Begitu pula dengan warga yang terpantau masih banyak melakukan aktivitas di luar rumah.