Intel Akan PHK Ribuan Karyawan Imbas Pasar PC Lesu

13 Oktober 2022 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Intel resmi luncurkan Intel Core 12th Gen di Indonesia, Rabu (25/5/2022). Foto: Rian Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Intel resmi luncurkan Intel Core 12th Gen di Indonesia, Rabu (25/5/2022). Foto: Rian Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan tidak hanya terjadi di perusahaan rintisan (startup) saja. Perusahaan besar macam Intel pun dikabarkan akan mengambil langkah serupa.
ADVERTISEMENT
Produsen chipset untuk perangkat komputer personal (personal computer/PC) itu tengah merencanakan pengurangan karyawan dalam jumlah besar. Intel sendiri memiliki 113.700 orang pegawai per Juli 2022.
Intel melakukan PHK pekerja untuk memangkas biasa dan mengatasi kondisi pasar PC yang sekarang tengah lesu. PHK akan diumumkan pada bulan ini, dengan perusahaan berencana melakukannya di waktu yang sama dengan mengungkap laporan keuangan periode kuartal ketiga pada 27 Oktober 2022 mendatang.
Ribuan karyawan disebut bakal terdampak. Beberapa divisi, termasuk grup penjualan dan pemasaran Intel, melihat PHK memengaruhi sekitar 20 persen stafnya, menurut laporan Bloomberg yang berasal dari sumber terdekat dengan isu ini.
Intel dilaporkan enggan memberikan komentar terkait PHK tersebut.
Logo Intel difoto di stan perusahaan selama Tokyo Game Show di prefektur Chiba pada Kamis (15/9/2022). Foto: YUICHI YAMAZAKI/AFP
Raksasa chipset itu memang tengah menghadapi penurunan tajam dalam permintaan prosesor PC sebagai bisnis utamanya. Mereka juga tengah berjuang merebut kembali pangsa pasar dari kompetitor seperti Advanced Micro Devices.
ADVERTISEMENT
Sementara penjualan PC global turun 15 persen pada kuartal ketiga 2022 dibanding tahun lalu, menurut data IDC. Dell dan Lenovo, yang sama-sama mengandalkan cip dari Intel untuk laptop dan desktop-nya, mengalami penurunan tajam.
Sebelumnya, gelombang PHK besar di Intel juga pernah terjadi pada 2016 silam. Kala itu, perusahaan memangkas sekitar 12.000 pekerja atau 11 persen dari total karyawan.
Sama dengan perusahaan teknologi lainnya macam Meta, Google, hingga Microsoft, Intel pun membekukan perekrutan pegawai sejak awal tahun ini. Kondisi pasar memburuk dan kekhawatiran resesi tumbuh menjadi alasannya.