Istri Bill Gates: Psikis dan Gaya Hidup Kita Berubah Usai Pandemi Corona

13 April 2020 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Co-Chair Bill & Melinda Gates Foundation, Melinda Gates. Foto: @melindafrenchgates/Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Co-Chair Bill & Melinda Gates Foundation, Melinda Gates. Foto: @melindafrenchgates/Instagram
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona telah menyebar ke hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak masyarakat global terdampak dari pandemi mematikan ini, sehingga diprediksi akan mengubah psikis dan gaya hidup mereka kelak ketika wabah virus corona berakhir.
ADVERTISEMENT
Perubahan yang kemungkinan terjadi masyarakat akan lebih memperhatikan soal kesehatan dan kebersihan, seperti budaya cuci tangan, penggunaan masker, dan kebersihan lingkungan.
Pandangan soal perubahan yang terjadi di masyarakat juga ditanggapi serius oleh Melinda Gates yang merupakan istri dari Bill Gates, salah seorang pendiri Microsoft. Ia melihat bahwa pandemi virus corona akan mengubah bagian hidup masyarakat dunia selamanya.
Gates menyakini pola pikir kita akan berubah, ketika kita tumbuh untuk memahami dampak dari hidup saat pandemi terjadi.
"Saya pasti berpikir akan ada hal-hal yang berubah secara permanen," katanya, seperti dikutip Business Insider. "Jiwa kita akan berubah secara permanen."
Warga menggunakan hand sanitiser sebelum membeli bahan makanan salah satu supermarket di Cape Town, Afrika Selatan. Foto: Reuters / Sumaya Hisham
Lebih lanjut, Gates mengungkapkan virus corona juga berdampak pada cara masyarakat bekerja dan hidup, serta telah menunjukkan cara baru untuk menyelesaikan sesuatu. Salah satu perubahan yang terasa adalah banyak hal dilakukan secara online, mulai bekerja, belajar, hingga bertemu secara virtual.
ADVERTISEMENT
“Kami mempelajari beberapa hal tentang bagaimana melakukan lebih banyak pertemuan online. Kami belajar cara saling menjaga secara online. Orang-orang memperhatikan para orang tua mereka di rumah dengan melakukan panggilan video dan mengirim email atau mengantar makanan,” tuturnya.
Perubahan yang mungkin paling utama dan harus dilakukan manusia, menurut Gates, adalah cara mengatasi pandemi yang kemungkinan akan terjadi di masa depan. Ia menyadari diperlukan kerja sama global untuk saling membantu menangkal lebih banyak penyebaran penyakit mematikan.
Menurut Gates, banyaknya orang yang melakukan perjalanan ke berbagai negara, membuat semua negara harus melakukan sesuatu untuk menutup kemungkinan pandemi yang terjadi kembali.
"Orang bepergian. Kami baru mengetahui bahwa sebagian besar New York terinfeksi dari orang-orang yang kembali dari Eropa. Kita harus merencanakan hal-hal ini sebagai komunitas global di masa depan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sulit menghentikan penyebaran penyakit yang sudah meluas menjadi pandemi. Melinda Gates, yang merupakan pendiri yayasan Bill dan Melinda Gates Foundation, mengungkap tidak yakin kapan pandemi COVID-19 akan berakhir.
Ia hanya bisa memprediksi virus corona akan sirna ketika vaksin telah ditemukan dan diproduksi secara massal. Menurutnya, hal tersebut akan memakan waktu sekitar 18 bulan.
Melinda dan suaminya, Bill Gates, melalui Bill dan Melinda Gates Foundation sudah banyak belajar dari pandemi yang terjadi di dunia sebelumnya, seperti wabah ebola.
Yayasan filantropi itu juga telah memberikan bantuan 100 juta dolar untuk memerangi pandemi virus corona, termasuk dana untuk penelitian vaksin, bantuan untuk tenaga kesehatan, langkah-langkah pencegahan, dan upaya pengobatan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Menurut data WHO, kasus global virus corona sendiri telah mencapai 1.699.595 kasus per 13 April 2020. Dari jumlah tersebut, 106.138 orang meninggal.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!