Kalahkan iPhone, Samsung Jadi Smartphone Paling Laku di Q1 2023

Ilustrasi Samsung. Foto: Jung Yeon-je/AFP

Lembaga riset Counterpoint merilis hasil riset penjualan smartphone selama kuartal pertama (Q1) 2023. Samsung berhasil menjadi brand ponsel dengan penjualan nomor 1 di kuartal pertama 2023.

Capaian Samsung, menyalip iPhone yang sempat menjadi 'raja' di kuartal sebelumnya. Penjualan Samsung digenjot oleh seri A, mid-range andalan Samsung, ditambah seri Galaxy S23 yang baru meluncur.

Penjualan Apple secara YoY mengalami penurunan, dibandingkan brand HP lain. Namun Apple meraih persentase market share tertinggi, naik 21% di Q1 2023.

Samsung menjadi brand dengan produk paling banyak terjual pada Q1 2023, dengan total 60,6 juta unit. Sementara di peringkat kedua ada Apple, selisih tipis di angka 50,8 juta unit.

Namun secara revenue, Counterpoint melaporkan iPhone menguasai pendapatan penjualan smartphone, hampir setengah dari seluruh pendapatan smartphone. Digabungkan dengan Samsung, kedua brand ini memperoleh 96 persen operating profit smartphone global.

Penjualan Samsung turun 19 persen YoY meski tumbuh 4 persen QoQ. Penjualan flagship seri Galaxy S23 membuat pendapatan globalnya tidak turun drastis.

Laporan penjualan smartphone Q1 2023 oleh Counterpoint. Foto: Counterpoint Research

Brand besar China seperti Xiaomi, Oppo dan Vivo mengalami penurunan jumlah unit terjual, dengan persentase minus dua digit, YoY. Hal ini disebabkan oleh iklim pasar China yang kini sedang dalam tahap pemulihan. Oppo juga harus keluar dari Jerman karena kalah di sidang gugatan paten melawan Nokia.

Penjualan total smartphone global turun 14 persen year-on-year (YoY) dan turun 7 persen quarter-on-quarter (QoQ) dengan total penjualan 280,2 juta unit, di kuartal-1 2023.

Keuntungan smartphone global, turun 7 persen YoY, di angka 104 miliar dolar. Sementara itu, Apple, Samsung, dan Xiaomi mengalami kenaikan harga penjualan rata-rata mereka YoY.

“Pengiriman smartphone menurun lebih lanjut pada Q1 2023 setelah kuartal musim liburan, (penurunan ini) terlemah sejak 2013,” ungkap Analis Senior Harmeet Singh Walia, dikutip dari laporan Counterpoint

Hal ini dipicu pemulihan ekonomi di China yang lebih lambat dari prediksi sebelumnya, dan kejatuhan beberapa bank besar di AS.

“Pasar smartphone terpukul akibat beberapa merek besar yang (memilih) memasok sedikit perangkat baru ke pasar. (Hal ini berdampak pada) persediaan tinggi, (di tengah aksi) konsumen memilih untuk tak (beli smartphone baru), dan bertahan dengan smartphone lama yang lebih tahan lama.”