news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kominfo Bikin Mesin Sensor Konten Internet dengan AI Rp 194 Miliar

9 Oktober 2017 13:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meneruskan tradisi blokir konten Internet yang sebenarnya selalu dikritik banyak warga lantaran prosedurnya yang tidak transparan. Alih-alih melawan konten pornografi, terorisme, radikalisme, hate speech, hingga berita palsu, tidak jarang situs web yang diblokir itu adalah berfaedah bagi warga dan pekerja kreatif. Sebut saja situs berbagi video Vimeo dan situs pembuat file .GIF Giphy.com.
ADVERTISEMENT
Apa mau dikata, tradisi ini terus dijalankan. Hari ini, Senin (9/10), Kemkominfo resmi mengumumkan bakal membangun sebuah mesin sensor konten internet untuk mengendalikan penyebaran konten negatif dan telah menentukan pemenang lelang pengadaan mesin tersebut.
Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan, menerangkan pemantauan konten negatif di Internet ini bisa dilakukan secara otomatis lewat mesin tersebut, karena konon katanya bakal menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
"Metodologi pengendalian dari kami kondisi idealnya adalah laporan masyarakat, pemantauan proaktif, validasi, take down request, teknologi penapisan. Bagaimana pemantauan ke depannya? Dari yang tadinya manual menjadi otomatis, dari mesin," ujar Semuel, dalam jumpa pers yang digelar di gedung Kemkominfo, Jakarta.
Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirjen Aptika Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan. (Foto: Muhammad Fikrie/kumparan)
Kemkominfo sendiri sudah mengumumkan pemenang lelang pengadaan mesin sensor internet tersebut, di mana PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dinyatakan sebagai pemenangnya. Harga penawaran yang diajukan PT INTI adalah Rp 198 miliar dengan harga koreksi Rp 194 miliar.
ADVERTISEMENT
Lelang pengadaan mesin sensor internet ini dibuka pertama kali pada 30 Agustus 2017 lalu. Semuel mengungkapkan ada 72 perusahaan yang mendaftar, namun hanya ada 21 yang mengirim dokumen, dan diseleksi terus hingga keluar nama PT Inti sebagai pemenang.
Meski mesin bakal dibuat oleh PT INTI, Kemkominfo menegaskan proses penapisan alias filter konten negatif menjadi tugas mereka.
"Target pertama saya pornografi, saya fokuskan ke sana, karena kejahatan seks sangat tinggi. Ini yang perlu diutamakan," kata Semuel.
Kemkominfo menargetkan mesin ini bisa mulai berjalan pada Januari 2018 nanti. Tapi, Semuel mengatakan Kemkominfo masih membutuhkan partisipasi masyarakat untuk mengadukan konten negatif walau sudah ada mesin ini.
Dan yang tak kalah penting, Kemkominfo juga perlu membuat prosedur yang lebih jelas dan transparan dalam menentukan konten macam apa yang bakal diblokir. Keputusan Kemkominfo memblokir situs pembuat konten .GIF, Giphy.com, dikarenakan ada iklan digital terkait judi online di sana. Sejumlah warga menyayangkan langkah ini, karena sejatinya Giphy bukan penyedia jasa judi online.
ADVERTISEMENT