Kominfo: Waspada Penyebaran Virus Corona Lewat Barang Kiriman Pos

15 Februari 2020 12:17 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wujud asli virus corona COVID-19 yang terlihat melalui mikroskop. Foto: National Institute of Allergy and Infectious Diseases via flickr (CC BY 2.0)
zoom-in-whitePerbesar
Wujud asli virus corona COVID-19 yang terlihat melalui mikroskop. Foto: National Institute of Allergy and Infectious Diseases via flickr (CC BY 2.0)
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau penyelenggara pos agar mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus corona melalui pengiriman barang. Imbauan ini disampaikan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kominfo kepada para pimpinan penyelenggara pos di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam surat imbauan yang ditandatangani oleh Direktur Pos Ditjen PPI Kominfo Ikhsan Baidirus, penyelenggara pos diminta untuk memperhatikan perkembangan yang sangat cepat dari kasus virus corona SARS-CoV-2, atau yang oleh sejumlah oleh disebut 2019-nCoV.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengidentifikasi setiap barang kiriman pos, khususnya dari China dan Hong Kong, serta negara-negara yang terdampak oleh virus corona SARS-CoV-2. Barang kiriman impor diimbau untuk menerapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Penyelenggara pos juga diminta tidak melakukan pengiriman barang yang telah dilarang berdasarkan kebijakan dari kementerian dan lembaga pemerintah terkait antisipasi virus corona. Apabila ditemukan adanya potensi risiko dalam barang kiriman, penyelenggara pos bisa melaporkannya kepada Badan Karantina, Bea dan Cukai, atau instansi pemerintah lain yang berwenang.
Label alamat barang kiriman kantor pos. Foto: Ardhana Pragota/kumparan
Hingga berita ini ditayangkan, jumlah korban meninggal akibat virus corona COVID-19 telah bertambah menjadi totalnya 1.523. Sementara itu total pasien yang terinfeksi telah mencapai 66.492 orang.
ADVERTISEMENT
Virus corona telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Eropa dan Amerika Serikat. Sejauh ini, belum ada laporan kasus positif virus corona yang ditemukan di Indonesia.
Sementara itu, para ilmuwan masih mencari dan mengembangkan vaksin atau obat yang ampuh untuk mengatasi virus corona.
Masih banyak hal yang belum diketahui tentang coronavirus yang baru muncul ini, termasuk soal bagaimana penyebarannya. Badan pengendalian penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mencatat bahwa secara umum virus corona punya kemampuan bertahan yang buruk pada permukaan benda mati.
Walau demikian, CDC masih membuka kemungkinan risiko penyebaran yang sangat rendah dari produk atau kemasan yang dikirim selama beberapa hari atau minggu pada suhu ruangan.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, CDC mencatat tidak ada bukti untuk mendukung transmisi virus corona yang terkait dengan barang impor dan belum ada kasus SARS-CoV-2 di Amerika Serikat yang terkait dengan barang impor.
Coronavirus umumnya dinilai paling sering menyebar melalui tetesan pernapasan, termasuk bersin dan batuk.
Virus corona beberapa membuat geger dunia. Dua coronavirus lain telah muncul sebelumnya yang menyebabkan penyakit parah pada orang (MERS dan SARS). Virus corona yang terbaru secara genetik lebih terkait dengan SARS daripada MERS, dan oleh karenanya ia disebut SARS-CoV-2 oleh Coronavirus Study Group (CSG) of the International Committee on Taxonomy of Viruses, sebuah sekelompok yang bertanggungjawab atas klasifikasi virus secara resmi di dunia.