Kronologi Akun WhatsApp Ravio Patra Kena Hack dan Kirim Pesan Provokasi

23 April 2020 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Reuters/Dado Ruvic
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Reuters/Dado Ruvic
ADVERTISEMENT
Ravio Patra, seorang ahli kebijakan publik dan aktivis advokasi legislasi, diduga ditangkap oleh polisi pada Rabu (22/4). Kabar penangkapannya pun tersebar di media sosial Twitter seiring dengan screenshot penjelasan kronologi penangkapan yang dibuat Damar Juniarto, pendiri dan direktur eksekutif SAFEnet.
ADVERTISEMENT
Dalam kronologi yang Damar buat, Ravio ditangkap oleh intel polisi setelah akun WhatsApp-nya diretas. Hal ini diketahui setelah Ravio tak bisa membuka WhatsApp-nya dengan keterangan bahwa akunnya telah didaftarkan di ponsel lain.
Damar juga menyebut bahwa Ravio mendapatkan kode OTP (One-Time Password) dalam inbox SMS di ponselnya. Kode OTP ini biasanya digunakan untuk login suatu akun.
"Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke WhatsApp, dan akhirnya oleh Head of Security WhatsApp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," kata Damar, dalam screenshot kronologi yang tersebar di Twitter.
Damar Juniarto. Foto: Prima Gerhard/kumparan
Menurut Damar, peretas menguasai akun WhatsApp Ravio selama dua jam. Dalam rentang waktu tersebut, peretas mengirimkan pesan palsu bernada provokasi melalui akun Ravio yang berbunyi: "KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DI DEKAT KITA BEBAS DIJARAH." Pesan ini disebar ke kontak WhatsApp Ravio.
ADVERTISEMENT
Damar menduga peretasan tersebut merupakan upaya plotting atau perencanaan untuk menjebak Ravio sebagai orang yang seolah-olah menjadi dalang kerusuhan.
"Saya katakan motif penyebaran itu adalah plotting untuk menempatkan Ravio sebagai salah satu yang akan membuat kerusuhan," tulis Damar. "Saya meminta Ravio untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan bukti semua bukti. Agar kami bisa memeriksa perangkat tersebut lebih lanjut."
Ravio kemudian menghubungi Damar pada pukul 19.14 WIB di hari yang sama, menginformasikan bahwa penjaga kosnya menyebut ada seseorang "bertampang seram" yang mencari Ravio. Damar meminta Ravio untuk mematikan ponselnya dan pergi dari rumah.
Setelah 12 jam tak ada kabar, Damar kemudian mendapat kabar bahwa Ravio telah ditangkap intel polisi di depan rumah.
kumparan telah meminta konfirmasi Damar terkait kronologi yang beredar di Twitter. Damar mengonfirmasi kronologi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Itu alerta namanya, pesan ke sesama aktivis untuk waspada," kata Damar ketika dihubungi kumparan, Kamis (23/4). "Ravio Patra selama ini membantu Indonesia sebagai anggota/SC OGP. Ia bekerja untuk isu transparansi dan keterbukaan. Sekarang aktif di WFD."
WFD, atau Westminster Foundation for Democracy, adalah adalah badan publik non-departemen Inggris yang dibentuk untuk mendukung lembaga-lembaga demokrasi. Lembaga ini didirikan pada Maret 1992 dan bertujuan untuk mencapai perubahan politik yang berkelanjutan di negara-negara demokrasi baru.

Polemik WhatsApp Ravio di-hack

Menurut Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber di Vaksincom, bukti adanya hack akun WhatsApp milik Ravio penting dalam kasus ini. Bukti tersebut, kata Alfons, juga harus dikonfirmasi ke WhatsApp.
Ilustrasi hacker Foto: Pixabay
"Kalau memang benar WhatsApp-nya di-hack itu harus ada buktinya dan bisa dikonfirmasikan ke WhatsApp," kata Alfons saat dihubungi kumparan, Kamis (23/4). "Jadi berdasarkan klaim di postingan tersebut 'Head of Security WhatsApp' dikatakan memang terbukti ada pembobolan itu yang harus di klarifikasi."
ADVERTISEMENT
Alfons tidak menjelaskan bagaimana hacker dapat mengambilalih perangkat Ravio. Namun, dia menyoroti adanya klaim 'Head of Security WhatsApp' dalam kasus ini.
"Harusnya kalau pengambilalihan akun tidak sampai Head of Security WhatsApp yang memberikan klarifikasi," katanya. "Kalau memang ditangkap oleh pihak berwenang, kemungkinan besar sudah ada bukti jelas dan tidak terbantahkan yang dijadikan dasar penangkapan."
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.