Lelah Main Media Sosial? Coba Lakukan 5 Hal Ini

16 Januari 2020 7:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bermain media sosial. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bermain media sosial. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Media sosial menjadi sebuah sarana bersosialisasi yang paling murah, mudah, dan terbuka untuk siapa saja. Semua penggunanya punya keleluasaan yang sama untuk berekspresi, mengungkap pendapat, hingga pamer kebahagiaan yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
Terkadang, kebebasan unggah segala sesuatu di media sosial juga bisa mengakibatkan ‘rasa lelah’ bagi para penggunanya, baik yang suka posting maupun yang hanya sekedar scrolling timeline. Tak sedikit dari mereka yang merasa frustrasi karena kerap membandingkan kehidupannya dengan orang lain.
Di masa sekarang, media sosial banyak dibumbui dengan isu SARA, orientasi seksual, masalah politik, dan Perang Dunia Ketiga. Terlalu banyak perdebatan dan luapan kemarahan yang membuat penggunanya kesulitan untuk menyerap segala permasalahan yang terjadi di dunia ini.
Belum lama ini, CEO AirAsia Tony Fernandes memutuskan untuk menutup akun Twitter pribadinya. Alasannya ialah karena ia ‘lelah’ dengan berbagai isu yang muncul di media sosial dan bagaimana perdebatan di dalamnya hanya berisi kemarahan semata tanpa ada solusinya.
CEO AirAsia Tony Fernandes. Foto: Intan Kemala Sari/kumparan
‘Kelelahan’ main media sosial juga dirasakan oleh selebritas dunia, misalnya, Selena Gomez. Dia berkali-kali menutup sementara akun Instagram miliknya. Menurutnya, platfrom media sosial itu membuatnya kehilangan dirinya. Ada juga jajaran artis papan atas yang sempat nonaktifkan akun media sosial, seperti Ed Sheeran, Cardi B dan Kelly Marie Tran.
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu juga pernah merasakan hal serupa. Saking lelahnya dengan media sosial macam Instagram, Facebook, atau Twitter, kamu memutuskan untuk deactivate akun. Ya, meskipun hanya sementara, setidaknya kamu bisa beristirahat dari ‘kecanduan’ selalu ingin tahu apa yang dilakukan orang lain dan membandingkan diri dengan orang lain.
Frustrasi karena kecanduan
Deactive akun mungkin jadi cara yang paling familiar untuk mengurangi frustrasi karena media sosial. Sayangnya, frustrasi itu terjadi bukan karena aplikasi media sosial, tapi karena ketidakmampuan seseorang untuk menangani candunya.
Berdasarkan riset yang dilakukan Asosiasi Kesehatan Mental Kanada, “tingginya penggunaan media sosial dapat menyebabkan perilaku kompulsif”. Perilaku itu sama seperti seseorang mengalami kecanduan alkohol atau narkotika saat mereka harus berhenti mengonsumsinya.
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri media sosial sa ini menjadi kebutuhan primer digital manusia. Dan menghindarinya bukanlah cara terbaik untuk terlepas dari depresi media sosial, itu hanya akan membuat diri terisolasi dari aktivitas dunia. Sementara semua informasi sebagian besar bisa diakses lewat media sosial.
Ilustrasi bermain media sosial. Foto: Shutter Stock
Psikolog Klinis dari Pusat Kecanduan dan Kesehatan Mental, Dr. Katy Kamkar mengatakan, bahwa keseimbangan adalah kunci dalam penggunaan media sosial. Jika media sosial digunakan dengan kadar yang sesuai kebutuhan, itu justru akan meningkatkan produktivitas dan memiliki tujuan penggunaan yang lebih masuk akal.
“Ketika sudah terlalu ekstrem, membuat kita tertekan dan sudah mencampuri kehidupan sehari-hari, kita perlu meninjau kembali fungsi dan tujuan kita (menggunakan media sosial) dan membuat perubahan proaktif dan sehat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Nah, jika kamu sudah berada di tahap ‘kelelahan’ dengan aktivitasmu dan orang lain di media sosial, ada baiknya kamu lakukan hal-hal berikut:
1. Cari tujuan utama menggunakan media sosial
Ketika kamu sudah kelelahan melihat kehidupan glamor selebgram di Instagram atau perdebatan soal LGBT di Twitter, coba kembali pikirkan apa yang sebenarnya kamu ingin lakukan dengan akun media sosialmu itu.
Apakah kamu ingin lebih mengedukasi diri, mencari pekerjaan, atau sekadar ingin bersenang-senang?
2. Seleksi akun-akun yang harus di-follow
Jika kamu sudah berhasil menentukan tujuanmu main media sosial, itu akan mempermudah hidupmu untuk menyeleksi siapa saja yang layak kamu ikuti di media sosial. Misalnya, kamu tidak perlu follow Anya Geraldine di Instagram kalau yang kamu butuhkan adalah ilmu berbisnis warung kopi.
ADVERTISEMENT
“Batasi jumlah media sosial yang kamu gunakan dan unfollow orang-orang atau akun yang tidak akan memberimu dampak positif,” kata Dr Kristin Buhr, pskolog dari Stress & Anxiety Clinic North Shore.
Ilustrasi bermain media sosial. Foto: Shutter Stock
3. Atur waktu online
Perlu diingat, main media sosial sepanjang hari hanya akan membahayakan dirimu sebagai individu. Hal inilah yang akan memicu kecanduan media sosial. Untuk itu kamu perlu mengatur kapan waktu untuk online media sosial dan kapan kamu harus berhenti.
Untuk mengatur waktu bermain media sosial, kamu bisa memanfaatkan fitur lacak penggunaan dan atur minimum dan maksimum waktu online. Batasan penggunaan media sosial juga akan berdampak pada jam tidur yang semakin teratur dan mood yang lebih baik.
Untuk membantumu patuh terhadap batas waktu online yang kamu tetapkan untuk dirimu sendiri, ada baiknya kamu matikan semua notifikasi aplikasi media sosial di ponselmu. Lebih baik lagi, kamu benar-benar melepas ponselmu ketika waktunya offline.
ADVERTISEMENT
4. Perawatan diri
Dr. Buhr dan Dr. Kamkar menekankan soal pentingnya membuat waktu untuk merawat dirimu sendiri secara rutin. Perawatan diri tidak melulu soal skincare atau diet, tapi bagaimana kamu menyisihkan waktu untuk membahagiakan diri sendiri.
“Buat waktu untuk makan-makanan sehat, olahraga, tidur, merawat diri, silaturahmi dengan teman-teman dan keluarga, wisata alam, ikut meditasi dan lain-lainnya,” kata Dr. Buhr.
5. Buat daftar aktivitas di luar main media sosial
Ketika sedang tidak ada PR, tugas kuliah, atau deadline kerjaan, siapapun pasti tergugah untuk buka ponsel dan main media sosial. Untuk itu, Dr. Burh menyarankan kamu untuk mendaftar aktivitas alternatif yang bisa kamu lakukan saat sedang menganggur.
Beberapa hal yang berguna seperti baca buku, mendengarkan musik, menggambar, atau belajar masak bisa jadi alternatif aktivitas selain buka media sosial. Ada banyak hal yang bisa menghindarkan kamu menyalahkan dunia karena hidupmu tidak seindah hidup selebgram. Semangat ya!
ADVERTISEMENT